Spiritualitas petani: implikasi nilai-nilai spiritual para petani Desa Kemantren Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan dalam perspektif teologi Qadariyah
Daftar Isi:
- Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimana hubungan antara spiritual dan ketentraman hidup dalam konsep paham Qadariyah, bagaimana kehidupan spiritual dan paham keagamaan petani Desa Kemantren Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, bagaimana hubungan antara spiritual petani Desa Kemantren Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan dengan ketentraman hidupnya, dan bagaimana implementasi nilai-nilai spiritual para petani Desa Kemantren Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan perspektif teologi Qadariyah. Data penelitihan ini dihimpun melalui penelitian lapangan dari wawancara yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teori teologi Qadariyah. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menjabarkan langsung hasil penelitian dengan cara menggambarkan kehidupan spiritual dan paham keagamaan para petani, hubungan spiritual para petani dengan ketentraman hidupnya, dan implementasi nilai-nilai spiritual para petani Desa Kemantren Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan selama proses penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar nilai spiritual yang dimiliki oleh para petani Desa Kemantren Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan dalam perananya sebagai seorang petani. Petani merupakan profesi yang mempunyai peran besar bagi pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Karena profesi petani merupakan profesi yang dominan dalam kehidupan pedesaan. Tujuan lain dari penelitihan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peranan agama Islam dalam kehidupan seorang petani, sehingga para petani mampu menjalankan aktifitasnya yang penuh dengan perjuangan saat menghadapi musim tanam dan musim panen demi kelangsungan kehidupan keluarganya. Penelitian ini menyimpulkan, bahwa dalam jiwa seorang petani terdapat spirit yang tinggi dalam meningkatkan tujuan hidup dan kedekatan dengan Tuhanya. Sehingga diperoleh nilai sepiritual para petani ketika di sawah saat menghadapi musim tanam dan musim panen, saat bersosialisasi dengan tetangganya, maupun saat kegiatan keagamaan yang membawa para petani untuk sabar, tenang, ikhlas, ikhtiar, dan berdo’a dalam menghadapi permasalahan yang dihadapinya sehingga menimbulkan kehidupan yang aman dan tentram.