الاستعارة التصريحية و المكنية في شعر "ترجمان الأشواق" لابن عربي
Daftar Isi:
- Dalam syair Turjuman al Aswaq banyak sekali keindahan-keindahan bahasa yang menggambarkan benda yang mati tidak bernyawa seakan-akan memiliki keinginan,aktifitas seperti manusia. Sehingga penelitian ini akan difokuskan pada syair Turjuman al Aswaq yang dikaji dengan teori isti’arah al tasrihiyah dan isti’arah al makniyah. Dari latar belakang tersebut lahirlah dua rumusan yang menjadi acuan peneliti, yakni : 1) bagaimana bentuk isti’arah al tasrihiyah dalam syair Turjuman al Aswaq? 2) bagaiman bentuk isti’arah al makniyah dalam syair Turjuman al-Aswaq? Dengan kedua rumusan masalah tersebut penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1) untuk mengetahui bentuk isti’arah al tasrihiyah dalam syair Turjuman al-Aswaq, dan 2) untuk mengetahui bentuk isti’arah al makniyah dalam syair Turjuman al-Aswaq. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwasanya dalam syair Turjuman al-Aswaq terkandung keindahan gaya bahasanya yang sesuai dengan teori isti’arah al tasrihiyah yang berjumlah 15 berisi tentang kerinduan Ibn arabi kepada Allah yang diumpamakan pada seorang wanita cantik dengan tema-tema cinta, nama-nama dan sifat perempuannya. Sehingga Ibn Arabi berharap cintanya kepada Allah tetap kokoh dan menetap selama-lamanya di relung hatinya yang sangat dalam, dan inilah sang kekeasih yang salami ini dirindukanya sepanjang hari sepanjang malam. Dan untuk isti’atiarah al makniyah peneliti menemukan 6 bait syair, berisikan tentang pengambaran hati Ibn Arabi yang bebas dalam mencintai bagaikan hewan rusa yang bergerak dan berlari-lari di padang rumput yang luas, karena hewan rusa memiliki mata yang begitu tajam dari pada hewan lainnya, begitu juga mata Allah niscaya lebih tajam dari pada mata siapapun.