Daftar Isi:
  • Kalam insya’ merupakan kalimat yang penuturnya tidak bisa dinilai bohong atau jujur sedangkan insya’ tholabi merupakan kalimat yang menghendaki suatu permintaan yang belum diperoleh saat meminta. Hal ini karena kalimat pada Surat Yunus dalam kajian ini termasuk salah satu surat didalam Al-Qur’an yang banyak mengandung kalimat-kalimat yang berhubungan dengan pokok-pokok kepercayaan, hari pembalasan, hari berbangkit, dan pengutusan rasul. Kalimat tersebut dalam ilmu Balaghoh dinamakan Kalam Insya’ Tholabi. Oleh karena itu penulis memilih untuk meneliti kalam insya’ tholabi dan faedahnya pada surat Yunus. Permasalahannya adalah: (1) Bagaimanakah bentuk kalam insya’ tholabi pada surat Yunus? dan, (2) Bagaimanakah faedah kalam insya’ tholabi pada surat Yunus? Teori yang sesuai dengan penelitian ini, karena itu peneliti menggunakan teori tentang kalam insya’ tholabi dan faedahnya pada surat yunus dengan menggunakan pendekatan ilmu balaghah khususnya dalam ilmu ma’ani. Dalam hal ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Kualitatif artinya metode ini tidak mengandung angka-angka, dan berisi kutipan data berupa ayat-ayat dari surat Yunus. Deskriptif artinya memaparkan atau mendeskripsikan data-data yang dihasilkan secara teliti. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan antara lain: 58 jumlah dengan bentuk yang berbeda, antara lain: Amr terdiri dari 27 jumlah, Nahi terdiri dari 8 jumlah, Istifham terdiri dari 12 jumlah, Nida’ terdiri dari 6 jumlah, dan Tamanni terdiri dari 5 jumlah. Sedangkan faedah kalam insya’ tholabi antara lain: faedah amr terdiri dari 29 jumlah, faedah nahi terdiri dari 8 jumlah, faedah istifham terdiri dari 11 jumlah, faedah nida terdiri dari 5 jumlah, dan faedah tamanni terdiri dari 5 jumlah.