Makna pelestarian seni tembang macapat Madura Di Desa Tambaagung Ares Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep
Main Author: | Rafiuddin, Moh. Rafiuddin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.uinsby.ac.id/17503/1/Cover.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/17503/2/Abstrak.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/17503/3/Daftar%20Isi.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/17503/4/Bab%201.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/17503/5/Bab%202.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/17503/6/Bab%203.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/17503/7/Bab%204.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/17503/8/Daftar%20Pustaka.pdf http://digilib.uinsby.ac.id/17503/ |
Daftar Isi:
- Dari berbagai permasalahan yang ada peneliti membatasi rumusan masalah yang hendak di kaji dalam skripsi ini ialah sebagai berikut: (1) Bagaimana makna tembang macapat bagi masyarakat Madura di Desa Tambaagung Ares Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep? (2) Bagaimana usaha-usaha pelestarian seni tembang macapat madura di Desa Tambaagung Ares Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep? Untuk menjawab permasalahan yang ada di lapangan, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode ini di pilih agar di peroleh data penelitian yang bersifat mendalam dan menyeluruh mengenai makna pelestarian seni tembang macapat madura di Desa Tambaagung Ares Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep. Data yang di peroleh kemudian disajikan secara deskriptif dan dianalisis dengan menggunakan teori tindakan sosial "tindakan penuh arti" Max Weber. Dari hasil penelitian ini ada beberapa hal yang ditemukan oleh peneliti bahwa: (1) Dari jaman ke jaman pada saat ini bahwa bukan perkembangan yang ada, yang ada hanyalah penurunan dari tradisi itu sendiri, bahwa kenyataannya dari perkembangan jaman sekarang ini, macapat sudah mulai hampir tidak diminati karna peminat dari penerus dan anak muda sekarang tidak ada yang tertarik terhadap seni tembang macapat. Dan juga tembang macapat merniliki makna dan nilai-nilai keagamaan yang terkandung di dalamnya seperti nilai moral manusia dan macapat ini merupakan media untuk ber dakwah dalam menyiarkan agama islam di tanah jawa ini oleh para wali dulu. (2) Dalam hal ini penting untuk melestarikan tembang macapat karna tradisi ini sulit dimiliki oleh daerah lain kecuali Jawa, Madura, Bali dan Sunda, meski beberapa orang yang memahaminya , inilah yang menjadi keistimewaan seni tembang macapat , pada jaman dulu dan saat sekarang, mengadakan acara tembang macapat ini setiap habis shalat isyak di laksanakan di keraton-keraton jaman dulu, dan di tembangkan di moshalla-moshalla, rumah-rumal1 sebagai syair islam, dan di masukan dalam pelajaran-pelajaran di sekolah, dan juga di adakan kompolan mamaca setiap minggunya, yang juga ada iurannya sebesar seribu rupiah sampai sepuluh ribu, hal ini semata-mata untuk melestarikan seni tembang macapat , dan bukan karna iurannya.