ctrlnum 17241
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://digilib.uinsby.ac.id/17241/</relation><title>Dinamika sosial ekonomi pasar Babat</title><creator>Marfu'ah, Marfu'ah</creator><subject>Pengembangan Masyarakat</subject><description>Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah bagaimana pola perubahan fungsi pasar babat dalam kehidupan sosial ekonomi komunitas pedagang. Dalam menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif etnografi untuk menggambarkan perubahan sosial ekonomi komunitas pedagang setelah adanya kebijakan pembangunan pasar.Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa program kebijakan pembangunan dan perubahan pasar Babat yang dilakukan pemerintah dareah lamongan telah berdampak pada perubahan sosial ekonomi dari kehidupan komunitas pedagangnya. Dampak dan perubahan yang terjadi yaitu: Dengan adanya perpindahan lokasi pasar (kebijakan relokasi) membuat penghasilan para pedagang menurun. Hal ini terjadi karena lokasi pasar baru yang ditempati sepi dari pembeli. Selain itu hubungan sosial yang terjadi diantara para pedagang semakin merenggang karena adanya kabijakan ini memicu terjadinya konflik di dalam komunitas. Terlihat ada golongan yang pro dan kontra. Pengorganisasian aset dari komunitas pedagang pasar ini salah satunya yaitu dari sumber daya manusianya (pedagang). Sumber daya manusia juga merupakan aset utama yang ada. Dalam hal ini yaitu keberadaan dan kemampuan pedagang yang dituntut untuk tetap berkarya, yaitu melalui aktifitas berdagang setiap harinya Kemampuan tersebut merupakan salah satu modal untuk kedepannya manjadi lebih berkembang. Dari adanya aktifitas untuk tetap berkarya sebagai suatu dorongan, maka memunculkan suatu kerjasama dan perasaan saling mengikat diantara pedagang, yaitu dengan tujuan menjadikan pasar lebih ramai untuk kedepannya. Perasaan ini muncul karena adanya perasaan senasib dari hubungan sosial yang sudah terjalin sejak lama antar satu pedagang dengan pedagang yang lain. Karena konflik yang terjadi merupakan masalah sosial, jadi pro dan kontara tidak bisa terelakkan. Tapi para pedagang berusaha bersatu dan bekerjasama dalam mananggapi itu. Kerjasama yang di tunjukkan dalam hal ini yaitu adanya komunitas bentukan pedagang dan tempat yang dijadikan wadah untuk menyatukan aspirasi untuk kepentingan bersama, tidak hanya kepentingan kelompok. Jadi pengorganisasian yang dilakukan disini yaitu dengan merangkul para pedagang untuk tetap beraktifitas meskipun selama beberapa tahun terakhir sedang terjadi konflik. Karena adanya pedagang merupakan sebuah aset dari sebuah pasar itu sendiri. Meskipun dirasa sulit karena konflik intern tersebut, namun ini dilakukan dengan tetap menjalin komunikasi hingga saat ini dengan mengorganisir komunitas pedagang yang sudah terbentuk.</description><date>2012-07-18</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/17241/1/Cover.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/17241/2/Abstrak.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/17241/3/Daftar%20Isi.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/17241/4/Bab%201.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/17241/5/Bab%202.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/17241/6/Bab%203.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/17241/7/Bab%204.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/17241/8/Bab%205.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.uinsby.ac.id/17241/9/Daftar%20Pustaka.pdf</identifier><identifier> Marfu'ah, Marfu'ah (2012) Dinamika sosial ekonomi pasar Babat. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya. </identifier><recordID>17241</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Marfu'ah, Marfu'ah
title Dinamika sosial ekonomi pasar Babat
publishDate 2012
topic Pengembangan Masyarakat
url http://digilib.uinsby.ac.id/17241/1/Cover.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/17241/2/Abstrak.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/17241/3/Daftar%20Isi.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/17241/4/Bab%201.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/17241/5/Bab%202.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/17241/6/Bab%203.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/17241/7/Bab%204.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/17241/8/Bab%205.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/17241/9/Daftar%20Pustaka.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/17241/
contents Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah bagaimana pola perubahan fungsi pasar babat dalam kehidupan sosial ekonomi komunitas pedagang. Dalam menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif etnografi untuk menggambarkan perubahan sosial ekonomi komunitas pedagang setelah adanya kebijakan pembangunan pasar.Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa program kebijakan pembangunan dan perubahan pasar Babat yang dilakukan pemerintah dareah lamongan telah berdampak pada perubahan sosial ekonomi dari kehidupan komunitas pedagangnya. Dampak dan perubahan yang terjadi yaitu: Dengan adanya perpindahan lokasi pasar (kebijakan relokasi) membuat penghasilan para pedagang menurun. Hal ini terjadi karena lokasi pasar baru yang ditempati sepi dari pembeli. Selain itu hubungan sosial yang terjadi diantara para pedagang semakin merenggang karena adanya kabijakan ini memicu terjadinya konflik di dalam komunitas. Terlihat ada golongan yang pro dan kontra. Pengorganisasian aset dari komunitas pedagang pasar ini salah satunya yaitu dari sumber daya manusianya (pedagang). Sumber daya manusia juga merupakan aset utama yang ada. Dalam hal ini yaitu keberadaan dan kemampuan pedagang yang dituntut untuk tetap berkarya, yaitu melalui aktifitas berdagang setiap harinya Kemampuan tersebut merupakan salah satu modal untuk kedepannya manjadi lebih berkembang. Dari adanya aktifitas untuk tetap berkarya sebagai suatu dorongan, maka memunculkan suatu kerjasama dan perasaan saling mengikat diantara pedagang, yaitu dengan tujuan menjadikan pasar lebih ramai untuk kedepannya. Perasaan ini muncul karena adanya perasaan senasib dari hubungan sosial yang sudah terjalin sejak lama antar satu pedagang dengan pedagang yang lain. Karena konflik yang terjadi merupakan masalah sosial, jadi pro dan kontara tidak bisa terelakkan. Tapi para pedagang berusaha bersatu dan bekerjasama dalam mananggapi itu. Kerjasama yang di tunjukkan dalam hal ini yaitu adanya komunitas bentukan pedagang dan tempat yang dijadikan wadah untuk menyatukan aspirasi untuk kepentingan bersama, tidak hanya kepentingan kelompok. Jadi pengorganisasian yang dilakukan disini yaitu dengan merangkul para pedagang untuk tetap beraktifitas meskipun selama beberapa tahun terakhir sedang terjadi konflik. Karena adanya pedagang merupakan sebuah aset dari sebuah pasar itu sendiri. Meskipun dirasa sulit karena konflik intern tersebut, namun ini dilakukan dengan tetap menjalin komunikasi hingga saat ini dengan mengorganisir komunitas pedagang yang sudah terbentuk.
id IOS2718.17241
institution UIN Sunan Ampel Surabaya
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 285
institution_type library:university
library
library Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya
library_id 456
collection Koleksi Digital UIN Sunan Ampel
repository_id 2718
subject_area Filsafat
Psikologi
Teknik Kimia
city KOTA SURABAYA
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS2718
first_indexed 2017-11-08T23:08:43Z
last_indexed 2019-06-14T01:28:10Z
recordtype dc
_version_ 1765778996904067072
score 17.538404