Daftar Isi:
  • Latar belakang penulisan ini adalah kurangnya pemahaman siswa kelas III MI Darul Muta’alimin pada materi aturan dan norma di masyarakat mata pelajaran PKn. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi, sehingga pemahaman siswa kurang karena siswa cenderung pasif, hanya guru yang aktif ketika proses pembelajaran berlangsung. Guru hendaknya menerapkan strategi pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi aturan dan norma di masyarakat mata pelajaran PKn, salah satunya yaitu menggunakan strategi everyone is a teacher here. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan Strategi Everyone Is A Teacher Here pada materi aturan dan norma mata pelajaran PKN pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo? (2) Bagaimana peningkatan pemahaman siswa setelah menerapkan Strategi Everyone Is A Teacher Here pada materi aturan dan norma mata pelajaran PKN pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo? Metode penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kurt Lewin yang terdiri dari dua siklus dan terdapat empat tahap dalam setiap siklusnya yaitu, (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes tertulis. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) penerapan strategi everyone is a teacher here pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo telah dilaksanakan dengan baik melalui berbagai perbaikan pada tahap refleksi di masing-masing siklus. Hal ini dapat dilihat pada skor akhir aktivitas guru meningkat dari 62,5 (Baik) pada siklus I menjadi 81,25 (Sangat baik) pada siklus II. Begitu pula pada aktivitas siswa meningkat dari 66,67 (Baik) pada siklus I menjadi 83,33 (Sangat baik) pada siklus II. (2) penerapan strategi everyone is a teacher here pada mata pelajaran PKn dapat meningkatkan pemahaman siswa, hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata pemahaman siswa pada siklus I sebesar 68,64 dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 58,97%, sedangkan rata-rata pada siklus II sebesar 80,10 dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 82,05%. Sehingga terjadi peningkatan prosentase ketuntasan siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 23,08%.