Daftar Isi:
  • Dalam pembahasan ini, penulis melakukan penelitian tentang konflik sosial yang ada di dalam kisah Musa a.s dalam menegakkan kalimat tauhid pada bani Israil di tengah kekuasaan Fir’aun yang sombong dan kejam. Kisah Musa a.s adalah salah satu cerita yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Musa a.s adalah salah seorang suku Bani Israil, yang lahir di kota Mesir di tengah kekuasaan seorang raja yang bengis dan kejam, yaitu Fir’aun. Pada waktu Musa a.s dilahirkan, pemerintah Mesir mengeluarkan undang-undang, bahwa setiap bayi Bani Israil yang lahir harus dibunuh mati, kecuali anak perempuan. Sehingga Musa a.s dihanyutkan ke sungai Nil untuk menghindari undang-undang dari pemerintah tersebut, yang akhirya menimbulkan konflik batin pada hati ibunya Musa a.s. Kemudian setelah Musa dewasa, timbullah konflik antara Musa a.s dengan Fir’aun dan tentaranya, akibat usaha keras Musa a.s dalam menegakkan kalimat tauhid. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji konflik sosial dalam kisah Musa a.s dalam Qs. Al-Qasas dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Konflik sosial adalah salah satu factor-factor sosial yang terjadi diantara kelompok masyarakat yang saling mengintimidasi, membenci dan bermusuhan. Sehingga menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. Pada kesempatan ini penulis membahas mengenai : 1. Bagaimanakah konflik sosial yang terjadi dalam kisah Musa a.s dalam surah Al-Qasas? 2.Apa sajakah factor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik sosial dalam kisah Musa a.s dalam surah Al-Qasas? Untuk menjawab persoalan ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu beberapa sumber yang memuat tentang kisah Musa a.s, baik dari Al-Qur’an, tafsir atau buku-buku pendukung lainnya yang sesuai dengan judul pembahasan tersebut.