Daftar Isi:
  • Santri yang memasuki usia remaja akan mengalami peningkatan reaktivitas emosional sehingga tidak jarang menimbulkan berbagai macam kenakalan yang bisa merugikan dirinya sendiri bahkan orang lain. Islam memiliki cara tersendiri dalam menanggulangi kenakalan, salah satunya adalah dengan shalat berjamaah. Shalat merupakan ritual ibadah wajib yang diyakini oleh umat Islam dapat mencegah seseorang dari melakukan perbuatan munkar, termasuk kenakalan santri. Oleh karena itulah, penulis melakukan penelitian tentang Pengaruh Pembiasaan Shalat Fardhu Lima Waktu Berjamaah dalam Mencegah Kenakalan Santri yang dalam hal ini dilakukan di Pondok Pesantren Manbaul Hikam Putat Tanggulangin Sidoarjo.Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah tentang bagaimana pembiasaan shalat fardhu lima waktu berjamaah, bagaimana kenakalan santri, serta bagaiamana pengaruh pembiasaan shalat fardhu lima waktu berjamaah dalam mencegah kenakalan remaja di Pondok Pesantren Manbaul Hikam Sidoarjo.Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseach) yang menggunakan metode kuantitatif dengan teknik statistik regresi linier sederhana dan uji signifikansi. Sedangkan metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah 1) Interview, 2) Observasi, 3) Dokumentasi dan 4) Angket.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembiasaan shalat fardhu lima waktu berjamaah di Pondok Pesantren Manbaul Hikam cukup baik dalam sisi teknis pelaksanaannya, namun kurang baik dalam hasil implementasinya pada individu santri. Hasil angket menunjukkan bahwa pembiasaan shalat fardhu lima waktu berjamaah sebesar 51%. Sedangkan kenakalan santri di Pondok Pesantren Manbaul Hikam Sidoarjo masih tergolong ringan, hal ini bisa dilihat dari angket tentang pencegahan santri dari kenakalan remaja sebesar 53%.Hasil lain menunjukkan terdapat hubungan yang sigifikan antara pembiasaan shalat fardhu berjamaah dengan peningkatan pencegahan kenakalan santri. Dan kolerasi variabel pembiasaan shalat fardhu lima waktu berjamaah terhadap pencegahan kenakalan santri di Pondok Pesantren Manbaul Hikam Sidoarjo diperoleh 55,1% dan sisanya 44,9% dipengaruhi oleh faktor lain, seperti latar belakang santri, keluarga, lingkungan masyarakat, dan sebagainya.