Daftar Isi:
  • Fokus penelitian ini adalah, 1) Bagaimana proses Emotive Behaviour Therapy (REBT) dalam menagani kecemasan pada penderita Ekstrapiramidal Sindrom Mahasiswi Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya? 2) Bagaimana hasil Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) dalam Menangani Kecemasan pada Penderita Ekstrapiramidal Sindrom Mahasiswi Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya? Metode penelitian ini adalah, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, jenis penelitian case study (studi kasus) dengan analisis deskriptif komparatif, yaitu peneliti membandingkan proses konseling sebelum dan sesudah proses konseling melalui Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) dalam menangani kecemasan pada penderita Ekstrapiramidal Sindrom. Peneliti melakukan wawancara, mengamati dan mempelajari secara terperinci, mendalam dan menyeluruh terhadap kecemasan yang dialami penderita Ekstrapiramidal Sindrom Mahasiswi Universitas Negeri Islam Sunan Ampel Surabaya. Adapun untuk mengetahui hasil akhir dari proses Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT), mengamati dan membandingkan kondisi konseli sekaligus faktor-faktor kecemasan konseli sebelum dan pasca pelaksanaan konseling. Hasil penelitian menyatakan bahwa proses Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) dalam menangani kecemasan pada penderita Ekstrapiramidal Sindrom dengan menggunakan beberapa langkah dalam REBT kemudian fokus penanganan dengan 3 teknik REBT yaitu, teknik disputing irrational belief bertujuan untuk mengubah pikiran konseli yang irrasional menjadi rasional. teknik rational emotive imagery, bertujuan untuk mengubah emosi negatif dan terakhir teknik modeling bertujuan untuk mengubah atau mengganti perilaku konseli yang asalnya tidak baik menjadi baik. Menunjukkan proses konseling yang dilakukan konselor cukup berhasil. Hal ini dapat dilihat dari wawancara terhadap konseli pasca konseling, observasi mengenai keseharian konseli pasca konseling, serta nilai yang didapat dari hasil perhitungan dengan standar uji coba dengan prosentase 50% sampai dengan 75% yang dikategorikan cukup berhasil, maka hasil dari proses konseling dengan Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) dalam menangani kecemasan pada penderita Ekstrapiramidal Sindrom dikatakan cukup berhasil.