RELEVANSI HUMANISME GUS DUR DENGAN MORALITAS FIGUR SEMAR
Daftar Isi:
- Ajaran moralitas dan humanisme yang difigurkan oleh Sunan Kalijaga dalam tokoh punakawan terutama Semar, juga dapat dilihat proyeksinya dalam pikiran dan ajaran moralitas humanisme Gus Dur. Dalam segala sepak terjangnya, beliau selalu mengedepankan moral. Beliau juga tokoh yang melestarikan kearifan lokal berdampingan dengan nilai-nilai ajaran tasawuf dan pesan moral yang terkandung dalam agama Islam tanpa menghilangkan salah satu dari keduanya. Beliau menjelaskannya dengan istilah yang telah dikenal para pemikir dengan gerakan “pribumisasi Islam”. Penelitian ini mencoba merumuskan konsep humanusme Gus Dur dan menemukan relevansinya dengan moralitas figure Semar, dengan metode library reseach, serta menggunakan pendekatan filosofis, yaitu untuk mencari informasi yang terkandung dalam teks atau sering disebut dengan muatan teks. Kajian yang didalami bersumber pada sembilan nilai utama Gus Dur dan riwayat kiprah Gus Dur dan aksi kemanusiaannya yang terangkum dalam sembilan nilai utama Gus Dur tersebut lantas dielaborasikan dengan nilai moralitas dalam figure Semar. Yang mana sembilan moralitas Semar secara filosofis terseimbol pada nama dan julukan. Dalam proses analisis kesamaan nilai antara keduanya, berpijak kepada rekas jejak humanism Gus Dur yang tercatat, baik berupa gagasan maupun aksi yang beliau lakukan di Indonesia maupun di dunia internasional.