Daftar Isi:
  • Skripsi ini mengkaji tentang Mbah Imam Faqih (Mbah Banaran) dalam penyebaran Islam dan fenomena tradisi ziarah makam Mbah Imam Faqih (Mbah Banaran). Adapun permasalahan yang dibahas pada penelitian ini yaitu meliputi: (1). Bagaimana biografi Mbah Banaran dan aktifitas dakwahnya? (2). Bagaimana fenomena peziarah di makam Mbah Banaran (Mbah Imam Faqih)? (3). Bagaimana polarisasi motif dan ritual ziarah? Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologi dengan tahapan; Pencarian data dari sumber lisan dan bukti arkeologi peninggalan yang ada. Sedangkan teori yang digunakan adalah teori fenomenologi. Sumber primer berupa dari, wawancara dengan juru kunci, peziarah, salah satu keturunan dari Mbah Banaran (Mbah Imam Faqih) dan masyarakat sekitar makam. Serta buku-buku referensi pendukung yang berkaitan dengan pembahasan ini. Data-data tersebut dipaparkan dan dianalisis dengan menggunakan teori fenomenologi guna untuk mengetahui motif dan tujuan peziarah berziarah ke makam Mbah Banaran (Mbah Imam Faqih). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1). Mbah Imam Faqih adalah penyebar Islam dan pembabad desa Kandangan yang masih memiliki keturunan dari kerajaan Mataram Islam. Mbah Banaran memiliki nama asli yaitu Imam Faqih atau Sunan/Pangeran Pekik yang mana merupakan trah keturunan dari Sultan Mataram Islam dari garis keturunan ayahnya yaitu Amangkurat Agung atau Tegal Arum dari silsilah yang terdapat di makam Mbah Banaran. Beliau lahir : ? – wafat: Surabaya, 1663. (2). Banyak peziarah yang datang untuk berziarah. Mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda baik dari faham kepercayaan seperti NU, Muhammadiyah dan Kejawen, etnis seperti orang keturunan Tionghoa dan orang Jawa, budaya seperti masyarakat sekitar makam dengan peziarah santri pondok pesantren, profesi seperti petani, pedagang, birokrat, pengusaha, wiraswasata dan pemuda pengangguran. Selain itu, peziarah yang yang datang berasal dari berbagai daerah bukan hanya dalam provinsi melainkan luar provinsi (3). Adanya motif atau tujuan berbeda-beda peziarah dalam berziarah di makam Mbah Banaran (Mbah Imam Faqih) seperti motif agama, ekonomi, politik, budaya, pendidikan dan keyakinan/aliran dan perbedaan ritual ziarah para peziarah.