Daftar Isi:
  • Peneliti melakukan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode literatur atau library research. Objek yang diteliti adalah lukisan “Berdzikir bersama Inul” dan “Alifku Tegak di mana-mana.” Adapun metode pengumpulan data yang diperoleh dari beberapa buku, dan sumber lainnya. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif, deduktif, historis, dan interpretasi. Untuk lebih memahami makna simbol religius “Inul dan Alif” dalam lukisan Gus Mus, penulis menggunakan pendekatan teori simbol menurut Susanne K. Langer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa “Inul dan Alif” merupakan simbol religius karena memiliki unsur keagamaan atau terdapat pesan religi. Langer berpendapat bahwa simbol adalah alat atau sebagai dasar pemahaman manusia untuk memahami suatu objek yang dituju. Maka, simbol “Inul” dapat mengingatkan pada para penikmat seni untuk tetap dzikrullah baik secara lisan maupun tindakan di mana pun dan kapan pun. Sedangkan, simbol “Alif” sebagai simbol transendensi Tuhan menunjukkan bahwa Tuhan hanyalah satu dan tidak ada yang bisa Menandingi-Nya. Simbol di sini hanya digunakan untuk menjembatani atau menghantarkan dalam memahami objek lukisan. Jadi, kesadaran mendalam melalui mata bathin juga diperlukan, agar dapat meningkatkan spiritualitas terhadap Tuhan yaitu Allah SWT.