PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI MENGENAL KEGIATAN MUSYAWARAH MATA PELAJARAN PKN MELALUI STRATEGI MEMBACA GAMBAR PADA SISWA KELAS II MI NURUL HUDA NGAMPEL SARI CANDI SIDOARJO
Daftar Isi:
- Latar belakang penelitian ini adalah, rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pada mata pelajaran PKN yang disampaikan oleh guru di dalam kelas. Hal ini tercermin dari jumlah siswa yang belum tuntas KKM . Dari jumlah siswa yag terdapat dalam kelas II, yaitu sebanyak 30 siswa hanya 12 siswa yang mampu mencapai KKM yang telah ditetapkan sebesar 70. Sedangkan 18 siswa belum menyacapai KKM. Selain itu proses pembelajaran PKn di sekolah yang umumnya bersifat teoritis dan pembelajaran yang disampaikan guru juga monoton sehingga tidak membuat siswa aktif dalam proses belajar.Rumusan masalah penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana penerapan strategi Membaca Gambar dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa materi Mengenal Kegiatan Musyawarah kelas II di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo?, (2) Bagaimana peningkatan pemahaman materi Mengenal Kegiatan Musyawarah dengan penerapan strategi Membaca Gambar pada siswa kelas II di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo?Metode penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kurt Lewin. Dalam satu siklus terdapat empat tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari, Candi-Sidoarjo yang terdiri dari 30 siswa. Tindakan yang dilakukan adalah penerapan strategi Membaca Gambar untuk meningkatkan pemahaman siswa materi mengenal kegiatan musyawarah mata pelajaran PKn. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi dan tes.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pada tiap aspeknya. Skor sktivitas guru pada siklus I sebesar 73,33dan siklus II menjadi 92,59. Skor aktivitas siswa pada siklus I sebesar 70,65 dan siklus II menjadi 90,90. Skor rata-rata kelas pada siklus I sebesar 71,17 dan siklus II menjadi 76,83 sehingga terjadi peningkatan rata-rata kelas sebesar 5,66. Skor prosentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 61,29% dan siklus II menjadi 77,42% sehingg terjadi peningkatan pada prosentase ketuntasan belajar siswa sebesar 16,13%.