TERAPI SHALAT TAHAJUD DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SEORANG SANTRI DI PONDOK PESANTREN BAITUL JANNAH SURABAYA
Daftar Isi:
- Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana proses pelaksanaan Terapi Shalat Tahajud dalam Meningkatkan Kedisiplinan Seorang Santri di Pondok Pesantren Baitu Jannah Surabaya?, (2)Bagaimana hasil akhir Terapi Shalat Tahajud dalam Meningkatkan Kedisiplinan Seorang Santri di Pondok Pesantren Baitul Jannah Surabaya ? Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif. Analisis yang digunakan tersebut untuk mengetahui proses serta keberhasilan pelaksanaan Terapi Shalat Tahajud dalam meningkatkan Kedisiplinan seorang Santri di Baitul Jannah Surabaya serta membandingkan keadaan konseli sebelum dan sesudah mendapatkan konseling melalui pendekatan tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini melalui dokumen hasil observasi dan wawancara dari konseli serta informan. Adapun proses pelaksanaan Terapi Shalat Tahajud dalam meningkatkan kedisiplinan seorang santri di Pondok Pesantren Baitul Jannah Surabaya yakni dengan langkah-langkah seperti identifikasi masalah, diagnosa, prognosa, treatment/ terapi dan follow up. Kemudian pada treatment/ dilakukan suatu pendekatan yaitu Terapi Shalat Tahajud yang didalamnya ada tahap persiapan yakni dalam hal ini konselor membangunkan konseli pada jam 03.30 malam, dan memberikan buku yang berisi do’a kepada konseli, tahap proses yakni dalam hal ini shalat tahajud dilakukan dua roka’at atau satu salam, dan yang terakhir adalah tahap konseling dan refleksi. Kemudian diadakan evaluasi yang berupa diskusi hasil proses konseling antara konselor dan konseli dan dilanjutkan dengan tindak lanjut. Berdasarkan proses tersebut, dalam penelitian ini konseli mengalami kegagalan dalam mematuhi peraturan dan tanggung jawab serta tata tertib yang berlaku di pondok pesantren baitul jannah Surabaya. Setelah mendapatkan terapi, konseli telah menunjukkan tanda ada sedikit perubahan meskipun belum maksimal. Hasil akhir dari proses konseling dalam penelitian ini adalah kurang berhasil dengan prosentase 66%, yang mana hasil tersebut dapat dilihat dari adanya perubahan gejala yang awalnya 6 gejala yang tampak menjadi 4 gejala yang dapat ditinggalkan, dan 2 yang menjadi kadang-kadang ditinggalkan. Kata kunci: Shalat Tahajud, dan Kedisiplinan