Daftar Isi:
  • Kehidupan antar budaya yang terjadi pada santri putri Pondok Pesantren An- nuriyah Surabaya terjadi hampir setiap hari, perbedaan suku pada mereka menimbulkan perbedaan pula dalam perilaku komunikasi. Dimana Santri yang berasal dari etnis Madura dan Minangkabau merupakan entis pendatang yang memberikan warna baru yang dibawa dari kebudayaan keseharian mereka. Terdapat dua fokus penelitian yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu Bagaimana prilaku komunikasi antarbudaya yang terjadi pada santri suku Jawa, Madura dan Minangkabau di pondok pesantren An-Nuriyah Surabaya dan Apa hambatan komunikasi antarbudaya pada santri suku Jawa, Madura dan Minangkabau di pondok pesantren An-Nuriyah Surabaya. Mengungkap fokus penelitian tersebut secara menyeluruh dan mendalam, penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif pendekatan deskriptif untuk mengartikan perilaku dan hambatan yang dipelajari. Data yang didapat kemudian dianalisis dan dikonfirmasikan dengan teori yang digunakan. Dari data hasil penemuan ini ditemukan bahwa perilaku komunikasi antarbudaya pada santri putri pondok pesantren dalam berkomunikasi menggunakan bahasa verbal dan non verbal. Hambatan bahasa komunikasi antarbudaya menjadi penghalang utama dalam berinteraksi karena bahasa merupakan sarana utama terjadinya komunikasi. Rekomendasi: Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya jika melakukan penelitian yang sejenis dan sebaiknya lebih mendalami pengetahuan akan komunikasi pergaulan pada santri dan gap komunikasi santri beda budaya, sehingga kajian penelitian dapat terfokus dan tidak melebar.