KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA AUDITORI DALAM MEMECAHKAN MASALAH DENGAN DIIRINGI MUSIK DITINJAU DARI KECEMASAN MATEMATIKA SISWA
Daftar Isi:
- Kemampuan berpikir aljabar merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa pada setiap tingkat pendidikan. Berpikir aljabar merupakan suatu aktivitas mental yang bergantung pada enam jenis berpikir matematis lainnya diantaranya generalisasi, abstraksi, berpikir dinamik, berpikir analitik, pemodelan, dan organisasi. Siswa sering mengalami kecemasan dalam memecahkan masalah aljabar. Salah satu cara untuk mengurangi kecemasan adalah dengan terapi musik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir aljabar siswa auditori yang memiliki tingkat kecemasan matematika tinggi, sedang, dan rendah dalam memecahkan masalah dengan diiringi musik. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini menggunakan siswa kelas VII SMP N 1 Rengel yang memiliki gaya belajar auditori yang berjumlah 3 orang. Peneliti menggunakan angket gaya belajar, TPM 1, dan angket kecemasan matematika untuk memilih subjek. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan memberi masalah matematika materi pola dan bilangan dengan diiringi musik kemudian mewawancarai subjek. Selanjutnya data tes dan wawancara setiap subjek penelitian dipaparkan, kemudian dianalisis berdasarkan indikator kemampuan berpikir aljabar yang diadaptasi dari jenis berpikir aljabar menurut Lew. Dari analisis data tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa: 1) Kemampuan berpikir aljabar siswa auditori yang memiliki tingkat kecemasan matematika tinggi dalam memecahkan masalah dengan diiringi musik yaitu kurang pada (generalisasi, pemodelan, dan berpikir analitik) dan kemampuan baik pada (abstraksi, beprikir dinamik, dan pengorganisasian). 2) Kemampuan berpikir aljabar siswa auditori yang memiliki tingkat kecemasan matematika sedang dalam memecahkan masalah dengan diiringi musik yaitu baik pada (generalisasi, berpikir dinamik, abstraksi, pemodelan, dan berpikir analitik), sedangkan pada pengorganisasian memiliki kemampuan cukup. 3) Kemampuan berpikir aljabar siswa auditori yang memiliki tingkat kecemasan matematika rendah dalam memecahkan masalah dengan diiringi musik yaitu baik pada semua jenis berpikir aljabar.