Daftar Isi:
  • Kasus kelompok radikal ISIS menjadi bahan pemberitaan beberapa media diluar atau dalam negeri, perbincangannya mengenai tindakan ISIS yang berupa kekerasan serta terorisnya. Bagi media ini merupakan bahan berita yang bagus untuk dikonsumsi oleh pembaca. Dalam penelitian ini akan mengupas bagaimana sebuah media mengkonstruksi isu tersebut kedalam sebuah berita dan pesan apa yang ingin disampaikan oleh media tersebut kepada pembaca. Serta menjawab apakah pesan yang ingin disampaikan dan bagaimana konstruksi berita yang digunakan Tempo.co dan Republika.co.id Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif interpretative dengan pendekatan analisis framing, Analisis framing yang digunakan pada penelitian kali ini menggunakan model framing yang digunakan oleh Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki. Analisis framing secara umum membahas mengenai bagaimana media membentuk konstruksi atas realitas, menyajikannya dan menyampaikannya kepada khalayak. Teknik pengumpulan data ini diambil dari berita-berita mengenai kelompok radikal ISIS dari dua media online yakni, Tempo.co dan Republika.co.id pada bulan Mei 2015 dan sudah dipilih dengan secara baik.Penelitian ini menghasilkan bahwasannya Tempo.co dan Republika.co.id sepakat bahwasannya kelompok radikal ISIS adalah kelompok yang berbahaya yang menggunakan segala cara untuk melakukan jihad, konstruksi berita yang dipakai dua media ini membangun sebuah pemikiran di masyarakat bahwa kelompok ISIS harus diwaspadai keberadaannya, pesan yang terselip juga demikian, kedua media tersebut memberikan informasi kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dalam gerakan yang dilakukan oleh ISIS. Perbedaan diantara kedua media ini adalah kecenderungan Tempo.co lebih menyalahakan pemerintah Irak yang dinilai lambat dalam menangani penyerangan yang dilakukan ISIS, sedangkan Republika.co.id lebih bersikap netral dalam penyampaian beritanya.Pada penelitian ini membahas bagaimana konstruksi berita yang dibuat serta pesan apa yang ingin disampaikan, untuk peneliti selanjutnya agar lebih diperkaya lagi jumlah media serta berita yang diambil untuk memperkaya bahan penelitianan.