Daftar Isi:
  • Pada usia dini, ada diskriminasi yang menempatkan perempuan pada posisi yang kurang menguntungkan dalam setiap aspek pembangunan termasuk dalam memperoleh pendidikan. Oleh karena itu, membuat kurangnya perempuan dan meninggalkan dalam setiap aspek pembangunan, khususnya di bidang pendidikan. Namun, di era belakangan ini, tidak ada perbedaan lagi dalam proses memberikan pendidikan baik untuk pria maupun wanita yang berarti tidak ada yang menghalangi mereka untuk mendapatkan prestasi baik yang sama dalam pendidikan. Sebagai peserta didik, baik pria atau wanita yang perlu mendapatkan pengetahuan, siswa pria-wanita dituntut untuk memiliki kemampuan dalam memahami teks bacaan bahasa Inggris karena ada jenis informasi yang ditulis dalam bahasa Inggris. Namun, hasil penelitian terbaru, laporan dan studi menunjukkan bahwa laki-laki telah jatuh di belakang wanita dalam prestasi akademik, khususnya di bidang keaksaraan. Pria biasanya mendapatkan nilai lebih rendah daripada perempuan lakukan dalam prestasi akademik, khususnya di bidang keaksaraan. Meskipun tidak ada lagi perbedaan dalam memberikan pendidikan baik untuk siswa laki-laki atau perempuan, tampaknya masih ada kesenjangan dalam prestasi pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa faktor perbedaan jenis kelamin tidak dapat diabaikan dalam prestasi siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, yang tidak dapat dikesampingkan dalam prestasi siswa dalam proses belajar adalah peran sekolah. Ada sekolah swasta dan publik yang memiliki karakteristik mereka sendiri untuk menyampaikan materi kepada siswa. Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif, khususnya, metode analisis komparatif. Sampel penelitian ini adalah 10 siswa laki-laki dengan latar belakang sekolah swasta, 10 siswa perempuan dengan latar belakang sekolah swasta, 10 siswa laki-laki dengan latar belakang sekolah umum, dan 10 siswa perempuan dengan latar belakang sekolah umum. Peneliti memberikan 2 uji teks naratif yang sekitar dongeng dan fabel. Pada tes pertama (tes 1), ada 25 pilihan ganda pertanyaan dan 25 Benar atau Salah pertanyaan, dan tes kedua (tes 2) terdiri dari 10 pertanyaan esai. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan Two-Way ANOVA untuk memverifikasi hipotesis.