PERAN PEMBIASAAN SHALAT DHUHUR DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SURABAYA
Daftar Isi:
- Sebagai suatu lembaga pendidikan, SMP Negeri 2 Surabaya turut berupaya dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan bersama pendidikan nasional, sebagaimana yang telah termaktub dalam UUD 45 yang lebih banyak menekankan aspek afektif (pembentukan sikap dan kepribadian). Pembentukan kepribadian tidak terlepas dari dimensi konsep diri sebagai pusat grafitasi, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya pengalaman ajaran agama. Pengalaman ajaran agama di SMP Negeri 2 Surabaya diwujudkan dalam shalat dhuhur, yang juga merupakan bentuk lain dari pengembangan pendidikan agama Islam (PAI) yang ditempuh dengan jalan pembiasaan. Atas dasar inilah penulis mengambil objek penelitian skripsi ini di SMP Negeri 2 Surabaya dengan judul PERAN PEMBIASAAN SHALAT DHUHUR DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SURABAYA. Adapun rumusan masalah dari judul diatas adalah: 1) Bagaimana pembiasaan shalat dhuhur di SMP Negeri 2 Surabaya?, 2) Bagaimana konsep diri siswa di kelas VII SMP Negeri 2 Surabaya?, 3) Bagaimana peran pembiasaan shalat dhuhur dalam meningkatkan konsep diri siswa di kelas VII SMP Negeri 2 Surabaya? Adapun pendekatan penelitian skripsi ini adalah pendekatan Kualitatif-Deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan trianggulasi. Sedangkan analisis data penelitian ini ditempuh dengan teknik Analisis-Deskriptif dengan tujuan menggambarkan data secara sistematis dan memperkaya informasi tentang peran pembiasaan shalat dhuhur. Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, dapat diketahui bahwa pembiasaan shalat dhuhur di SMP Negeri 2 Surabaya dilaksanakan secara berjamaah dengan ikhlas dan kesadaran diri siswa. Konsep diri siswa kelas VII SMP Negeri 2 Surabaya tergolong buruk (negatif) sebelum diadakan pembiasaan shalat dhuhur. Peran pembiasaan shalat dhuhur dalam meningkatkan konsep diri siswa ialah dengan memperbaiki dan memperkuat komponen-komponen penyusun konsep diri berupa diri ideal, harga diri, dan citra diri.