Daftar Isi:
  • Penyusunan Skripsi yang berjudul "Aspek Ritual Slawatan dalam upacara Siraman Jimat Kalibening Desa Dawuhan Banyumas" menggunakan metode penelitian deskriptif analisis yang bertujuan untuk menyampaikan fakta dengan jelas sesuai dengan obyek di lapangan. Di samping itu digunakan pula beberapa sumber acuan sebagai data yang sitatnya tertulis dan tidak tertulis serta relevansinya ada dengan masalah yang diteliti. Sumber tertulis antara lain berupa 'buku-buku yang menunjang dalam penelitian, sedangkan sumber tidak tertulis menunjuk kepada hasil wawancara dengan nara sumber. Kalibening adalah nama sebauh tempat yang dihuni oleh sekumpulan manusia dengan segala aktivitasnya. Letaknya di wilayah kerja Kadus II desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, yang oleh masyarakatnya sering disebut dengan gerumbul kalibening. Praktisnya orang – orang yang berdiam di Kalibening dan sekitaranya sangat mempercayai adat dan tradi si yang telah menjadi budaya serta berkaitan erat dengan legenda yang disampaikan secara turun-temurun oleh para leluhurnya . Dengan demikian masyarakat Kalibening dan sekitarnya sampai sekarang masih memegang, melestarikan dan melaksanakan hal-hal yang berkaitan erat dengan kepercayaan, adat dan tradisi yang ditopang oleh ajaran agama. Salah satu hal yang dimaksud adalah upacara siraman jimat Kalibening. Dalam pelaksanaan upacara ini telah mengandung adanya sistem kepercayaan, adat dan tradisi, kesenian yang telah menjadi budaya gerumbul Kalibening, sehingga dari sifat upacara itu sendiri dapat diklasifikasikan sebagai upacara ritual. Hal ini terlihat adanya beberapa aspek ritual yang ada di dalamnya, diantaranya tempat, waktu, tujuan, peserta, sarana dan makna serta nilai – nilai dari pelaksanaan upacara tersebut. Pelaksanaan upacara ini jatuh pada tiap bulan Maulud, pada setiap tahunnya dan beretapatan dengan hari lahir dan wafatnya Nabi Muhammad s,a,w, Di lihat dari mayoritas masyarakat yang beragama Islam maka tidak menutup kemungkinan kalau prosesi upacara siraman jimat Kalibening menggunakan ajaran, tat cara dan budaya Islam, termasuk di dalamnya adalah kesenian. Yang dimaksud dengan kesenian di sini adalah slawatan, dan h adirnya slawatan dalam upacara ini adalah sebagai penopang, menambah wibawa dari suasana upacara. Untuk itu dibahas tentang slawatan sebagai kesenian tradisional yang meliputi bentuk dan isi penyajiannya, fungsi, syair lagu, transkripsi dan analisis musikologisnya. Di akhir skripsi ini antara lain disimpulkan bahwa sebagai akibat pengaktifan muatan kebudayaan maka slawatan dalam pelksanaannya merupakan media sosialisasi bagi masyarakat Dawuhan dan sekitarnya melalui transformasi tradisi yang telah menjadi bagian integral untuk memberi informasi pada kehidupan budaya dan unsur – unsurnya