Sindhenan Gending Kuwung-Kuwung Laras Slendro Pathet Manyura Kendhangan Candra
Main Author: | Pudyasmara, Kingkin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/8702/1/Kingkin%20Pudyasmara_2020_BAB%20I.pdf http://digilib.isi.ac.id/8702/2/Kingkin%20Pudyaswara_2020_BAB%20IV.pdf http://digilib.isi.ac.id/8702/3/Kingkin%20Pudyaswara_2020_LAMPIRAN.pdf http://digilib.isi.ac.id/8702/4/Kingkin%20Pudyaswara_2020_FULL%20TEXT.pdf http://digilib.isi.ac.id/8702/5/Kingkin%20Pudyaswara_2020_JURNAL.pdf http://digilib.isi.ac.id/8702/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- Skripsi berjudul “Sindhenan Gending Kuwung-kuwung Laras Sléndro Pathet Manyura Kendhangan Candra” merupakan salah satu metode dalam menggarap gending lirihan yang difokuskan pada analisis garap sindhenan. Kuwung-kuwung adalah gending gaya Yogyakarta yang dipilih penulis sebagai materi pada skripsi ini, alasan penulis tertarik pada gending ini adalah gending ini memiliki tiga cengkok dados dan hanya mempunyai satu cengkok dhawah yang masing-masing mempunyai seleh gong yang berbeda selain itu, gending ini juga memiliki struktur padhang ulihan yang berbeda dari gending-gending pada umumnya. Atas dasar alasan tersebut, maka banyak ditemukan adanya permasalahan yang berkaitan dengan garapnya yang meliputi: penyajian dan ricikan. Oleh karena itu, tujuan penyajian ini untuk menggarap sindhenan Gending Kuwung-kuwung laras slendro pathet manyura dan membuat inovasi baru khususnya pada sindhenan srambahan yang diganti dengan cakepan dhandhanggula. Penggarapan disajikan dalam bentuk lirihan yang berpijak pada karawitan tradisi gaya Yogyakarta dan upaya mengembangkan garap baru dengan pertimbangan musikal karawitan. Penulis mempertimbangkan garap dengan berpijak pada analisis pribadi yang dikuatkan dengan keterangan dari beberapa narasumber terkait. Penulis memfokuskan pada garap sindhenan. Pada kesempatan ini, penulis berupaya untuk mengembangkan garap/alternatif garap bagian dados dengan sindhenan khusus menggunakan cakepan Dhandhanggula. Hasil kesimpulan diperoleh bahwa di dalam Gending Kuwung-kuwung tidak ada percampuran pathet yang berarti gending ini murni slendro manyura. Dalam penyajiannya, garap sindhenan pada bagian dados menggunakan cakepan dhandhanggula, pada bagian dhawah penulis menggarap dengan gerongan kinanthi pada ulihan pertama, lalu ulihan kedua digarap irama rangkep dengan andhegan puspanjala, dan yang terakhir adalah suwuk racut. Adapun manfaatnya, yaitu sebagai wujud apresiasi dalam mendokumentasi dan mengembangkan gending-gending tradisional, sehingga menambah perbendaharaan sindhenan pada gending lirihan gaya Yogyakarta.