"Legong Keraton dalam Pertunjukan"

Main Author: Sudewi, Ni Nyoman
Other Authors: Sumaryono, Sumaryono
Format: BookSection PeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Badan Penerbit ISI Yogyakarta , 2013
Subjects:
Online Access: http://digilib.isi.ac.id/8394/1/Legong%20Keraton%20Dalam%20Pertunjukan%3B%20artikel%20dalam%20buku%20Dialektika%20Seni%20Dalam%20Budaya%20Masyarakat%2C%202013.pdf
http://digilib.isi.ac.id/8394/
http://lib.isi.ac.id
Daftar Isi:
  • Seni tari sebagai salah satu hasil karya cipta manusia, dipublikasikan melalui sebuah pertunjukan. Sebelum dipertunjukkan, karya tari akan tetap berada dalam wilayah gagasan atau catatan berupa uraian deskriptif tentang bentuk berikut acuan perwujudannya, dan belum dapat disebut tari sebagai bentuk seni. Sebuah peristiwa pertunjukan tari sangat terkait dengan tujuan dan sasaran dari penyelenggaraan pertunjukan tersebut, sehingga adakalanya pertunjukan tari hadir dalam bingkai peristiwa sosial seperti misalnya upacara adat dan agama, atau hadir secara mandiri sebagai pertunjukan seni. Pada kedua peristiwa ini, kehadiran penonton sebagai sasaran komunikasi dipertimbangkan sekaligus dijadikan salah satu unsur penentu dalam menetapkan kriteria bentuk sajian yang tepat untuk disuguhkan. Di Bali, ketika aktivitas kesenian (pertunjukan tari) untuk pariwisata dipandang telah mulai mengaburkan batas antara seni untuk agama dan seni untuk kepentingan lainnya, maka ditetapkan pengelompokan seni dengan berbagai persyaratannya. Pengelompokan seni ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat Bali akan nilai religius dari keseniannya, sehingga mampu memilahkan seni yang berfungsi estetis dan seni yang berfungsi keagamaan. Legong Keraton digolongkan ke dalam kelasifikasi seni balih-balihan. Sejak awal kemunculan hingga saat sekarang, Legong hadir dalam beragam peristiwa pertunjukan, mengemban fungsi primer sekaligus sekunder. Menempatkan Legong Keraton sebagai objek amatan dalam tulisan ini dimaksudkan untuk lebih mengetahui peristiwa yang membingkai kehadirannya, juga persyaratan-persyaratan yang mengikutinya. Adapun teks Legong Keraton yang dimaksud adalah salah satu genre tari tardisional Bali yang diperkirakan telah ada pada periode kedua abad XIX dan tetap eksis hingga saat sekarang.