Garap Gender Barung Gending Kembang Sore Laras Slendro Pathet Sanga Kendangan Jangga
Main Author: | Prastyo, Yuwono |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/8059/1/BAB%20I.pdf http://digilib.isi.ac.id/8059/2/BAB%20IV.pdf http://digilib.isi.ac.id/8059/3/SKRIPSI%20YUWONO%20PRASTYO.pdf http://digilib.isi.ac.id/8059/4/JURNAL%20YUWONO%20PRASTYO.pdf http://digilib.isi.ac.id/8059/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- Skripsi Tugas Akhir penyajian dengan judul “Garap Gendèr Barung Gending Kembang Sore Laras Slendro Pathet Sanga Kendhangan Jangga” merupakan salah satu gending yang terdapat di dalam buku “Gendhing-gendhing Gaya Yogyakarta Wiled Berdangga Laras Slendro Edisi Revisi jilid I” dengan beberapa permasalahan di dalamnya. Tujuan penelitian ini menyajikan garap gendèr barung Gending Kembang Sore laras slendro pathet sanga kendhangan jangga. Pembahasan yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah Gending Kembang Sore laras slendro pathet sanga yang termasuk dalam gending Gaya Yogyakarta dengan garap soran, yang kemudian dalam penyajian ini penulis garap lirihan, sehingga akan secara otomatis memunculkan banyak permasalahan pada proses penggarapannya. Proses dalam penggarapannnya menggunakan teori garap karawitan terdiri dari tafsir ambah-ambahan balungan gending, tafsir padhang ulihan, tafsir pathet, tafsir céngkok dan penerapan céngkok-céngkok yang dipilih ke dalam gending. Selain itu juga melakukan beberapa pertimbangan dari narasumber yang didapat, sehingga dalam proses penggarapan mendapat garap yang membentuk satu kesatuan rasa musikal. Hasil dari penelitian ini berwujud deskripsi garap gendèr barung Gending Kembang Sore laras slendro pathet sanga kendhangan jangga. Namun, tafsir garap gendèr barung dalam penelitian ini merupakan salah satu kemungkinan tafsir garap, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya garap dan tafsir lain pada gending ini. Gending Kembang Sore laras slendro pathet sanga, ternyata dalam penggarapannya tidak hanya dapat disajikan menggunakan céngkokcéngkok pathet sanga, tetapi sangat memungkinkan bisa digarap di luar rasa pathet sanga yaitu pathet nem pada balungan-balungan tertentu.