Daftar Isi:
  • “Resah” menceritakan tentang apa yang dirasakan dari bayang-bayang penyesalan perbuatan buruk yang pernah dilakukan. Mengambil hak orang lain, minuman keras, berbohong, dan menyia-nyiakan waktu untuk berbuat keburukan. Menjadi suatu penyesalan yang pernah dilakukan dikarenakan perbuatan tersebut melanggar perintah yang diberikan oleh Tuhan kepada umat beragama. Pada kebudayaan jawa mempercayai hukum karma akan berlaku pada siapapun yang melakukan kebaikan maka akan mendapatkan kebaikan dan sebaliknya siapa yang melakukan keburukan akan mendapatkan keburukan. Kesenian membantu dalam menemukan perubahan dalam diri untuk menyadari yang dilakukan adalah salah. Karya “Resah” menjadi karya tari dengan konsep koreografi tunggal yang menggunakan musik midi dan kostum yang digunakan berwarna putih untuk di segmen tiga dan kain berwarna coklat untuk segmen satu dan dua. Karya ini akan disajikan dalam bentuk video tari tunggal. Lokasi syuting yang ada pada karya ini merupakan simbolisasi dari apa yang ada pada diri penata dan yang pernah dilakukan. Metode yang digunakan dalam penciptaan ini, menggunakan penggabungan dari metode koreografi tari dengan sinematografi. Karya berbentuk video tari dengan penari tunggal dan lokasi yang menjadi simbol latar belakang keluarga petani adalah sawah padi, area tambang batu bara simbol dari perbuatan buruk yang pernah dilakukan penata, simbol dari taubatnya dari perbuatan buruk yang pernah dilakukan yaitu lokasi yang terakhir adalah pantai.Kostum yang digunakan pada lokasi sawah padi dan tambang batubara adalah celana panji berwarna coklat polos berbahan satin dan kostum putih-putih digunakan pada lokasi pantai. Musik midi menjadi iringan pada karya “Resah” karena musik midi bisa membuat bunyi yang diinginkan yang dapat menyimbolkan dari apa yang diinginkan. Visual yang ada pada karya “Resah” juga memiliki maksud dan makna yang diekspresikan dalam bentuk visual.