Penyajian Patetan Pasca Gending
Main Author: | Teguh, Teguh |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/6931/1/BAB%20I.pdf http://digilib.isi.ac.id/6931/2/BAB%20II.pdf http://digilib.isi.ac.id/6931/3/BAB%20III.pdf http://digilib.isi.ac.id/6931/4/BAB%20IV.pdf http://digilib.isi.ac.id/6931/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- Pathetan dengan gending mempunyai hubungan yang sanagat erat. Dalam laras slendro, meliputi laras slendro pathet nem, sanga, dan manyura terdapat 13 pathetan. Laras pelog meliputi laras pelog pathet lima, nem, dan barang mempunyai 17 pathetan. Hal ini memberi kebebasan pada pengrawit unuk menentukan pathetan. Pathtan yang disajikan sebelum gending telah pasti yaitu pathetan wantah lan jugag. Para pengrawit penabuh rebab dalam melilih pathetan pasca gending dengan cara mempertimbangkan: bentuk gending, wong suwuk gending, isyarat melanjutkan gending, dan penikmat atau penonton. Kata kunci: gending Jawi, patthetan, laras