Penyajian Gending-Gending Tradisi: Mindhik, Bondhan , Ranggajanur Dan Bondhet

Main Author: Wahyuningsih, Sri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://digilib.isi.ac.id/6628/1/BAB%20I.pdf
http://digilib.isi.ac.id/6628/2/BAB%20II.pdf
http://digilib.isi.ac.id/6628/3/BAB%20III.pdf
http://digilib.isi.ac.id/6628/4/BAB%20IV.pdf
http://digilib.isi.ac.id/6628/5/LAMPIRAN.pdf
http://digilib.isi.ac.id/6628/
http://lib.isi.ac.id
Daftar Isi:
  • Karawitan gaya Yogyakarta populer dalam garap gending soran. Gending soran adalah gending yang disajikan dengan volume keras yang lebih menonjolkan garap instrumen balungan dan bonang, sehingga .karakter musikalitasnya terkesan agung, mungguh, gagah, greget, dan sigrak, namun tidak kalah pentingnya karawitan gaya Yogyakarta juga banyak memiliki gending garap lirihan, yaitu dengan lebih menonjolkan garap instrumen depan, di antaranya gender, rebab, kendang, gambang, dan vokal. Penyajian dan penulisan ini merupakan salah satu upaya untuk menggali dan melestarikan gending-gending gaya Yogyakarta. Gending Mindhik adalah gending dengan garap soran. Gending Bondhan merupakan gending lirihan yang mempunyai spesifikasi garap. Gending Ranggajanur digunakan untuk iringan Srimpi Ranggajanur. Gending Bondhet dalam penyajian dan penulisan ini difungsikan sebagai iringan pakeliran wayang kulit gaya Yogyakarta pada jejer III. Penyajian empat repertoar gending ini merupakan representasi dari berbagai garap dan fungsi karawitan. Dengan menyajikan instrumen pokok pada tiap-tiap repertoar, bonang barung untuk gending Mindhik, sindhenan untuk gending Bondhan, kendang untuk gending srimpen Ranggajanur, dan gender barung untuk gending Bondhet. Penyaji mendapatkan pengalaman yang sangat bermanfaat karena untuk menguasai instrumen tersebut harus memahami garap gending secara keseluruhan.