ctrlnum 6308
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://digilib.isi.ac.id/6308/</relation><title>Seplenangan Dalam Upacara Kabumi Di Desa Watuaji Kecamatan Keling Kabupaten Jepara</title><creator>Smaradana, Berlianisa Cintya</creator><subject>Etnomusikologi</subject><description>Upacara kabumi merupakan upacara sejenis bersih desa yang digunakan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang dilimpahkan kepada masyarakat. Pada upacara kabumi di Desa Watuaji, terdapat prosesi seplenangan yang dilaksanakan pada hari Senin Legi pukul 12.00 WIB. Prosesi seplenangan adalah prosesi berupa mengarak makanan untuk dipersembahkan kepada petinggi dan perangkat desa lainnya. Prosesi seplenangan dipimpin oleh cucuk lampah dan diiringi dengan Gending Seplenangan. Dilihat dari bentuk penyajiannya, gending tersebut dibunyikan secara terus menerus sampai prosesi seplenangan selesai.&#xD; Gending Seplenangan yang dimainkan secara berulang-ulang pada prosesi seplenangan mengandung makna. Makna gending tersebut dibedah menggunakan teori semiosis karya Charles Sanders Peirce dengan metode penelitian kualitatif dan pendekatan etnomusikologis. Adapun teori semiosis Peirce berupa relasi triadik yang terdiri dari representamen, objek, dan interpretan. Representamen diartikan sebagai tanda, objek diartikan sebagai konsep, benda, ataupun gagasan, sedangkan interpretan diartikan sebagai makna yang dihasilkan dari sebuah tanda.&#xD; Berdasarkan relasi triadik Peirce tersebut, terdapat tiga makna yang dihasilkan dari Gending Seplenangan. Makna tersebut antara lain makna ikonik, makna indeksikal, dan makna simbolik. Makna ikonik dari Gending Seplenangan adalah ketentraman, toleransi, dan saling menghargai. Makna indeksikal dari Gending Seplenangan adalah ketenangan dan kesabaran. Makna simbolik dari Gending Seplenangan adalah peningkatan rasa syukur.</description><date>2020-01-09</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/6308/1/TUGAS%20AKHIR%20-%20Cintya%20Berlianisa%20Smaranada...pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/6308/2/Bab%20IV-%20Kesimpulan.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/6308/3/Glosarium.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/6308/4/Lampiran.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/6308/5/NASKAH%20PUBLIKASI%20Cintya.pdf</identifier><identifier> Smaradana, Berlianisa Cintya (2020) Seplenangan Dalam Upacara Kabumi Di Desa Watuaji Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. </identifier><recordID>6308</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Smaradana, Berlianisa Cintya
title Seplenangan Dalam Upacara Kabumi Di Desa Watuaji Kecamatan Keling Kabupaten Jepara
publishDate 2020
topic Etnomusikologi
url http://digilib.isi.ac.id/6308/1/TUGAS%20AKHIR%20-%20Cintya%20Berlianisa%20Smaranada...pdf
http://digilib.isi.ac.id/6308/2/Bab%20IV-%20Kesimpulan.pdf
http://digilib.isi.ac.id/6308/3/Glosarium.pdf
http://digilib.isi.ac.id/6308/4/Lampiran.pdf
http://digilib.isi.ac.id/6308/5/NASKAH%20PUBLIKASI%20Cintya.pdf
http://digilib.isi.ac.id/6308/
contents Upacara kabumi merupakan upacara sejenis bersih desa yang digunakan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang dilimpahkan kepada masyarakat. Pada upacara kabumi di Desa Watuaji, terdapat prosesi seplenangan yang dilaksanakan pada hari Senin Legi pukul 12.00 WIB. Prosesi seplenangan adalah prosesi berupa mengarak makanan untuk dipersembahkan kepada petinggi dan perangkat desa lainnya. Prosesi seplenangan dipimpin oleh cucuk lampah dan diiringi dengan Gending Seplenangan. Dilihat dari bentuk penyajiannya, gending tersebut dibunyikan secara terus menerus sampai prosesi seplenangan selesai. Gending Seplenangan yang dimainkan secara berulang-ulang pada prosesi seplenangan mengandung makna. Makna gending tersebut dibedah menggunakan teori semiosis karya Charles Sanders Peirce dengan metode penelitian kualitatif dan pendekatan etnomusikologis. Adapun teori semiosis Peirce berupa relasi triadik yang terdiri dari representamen, objek, dan interpretan. Representamen diartikan sebagai tanda, objek diartikan sebagai konsep, benda, ataupun gagasan, sedangkan interpretan diartikan sebagai makna yang dihasilkan dari sebuah tanda. Berdasarkan relasi triadik Peirce tersebut, terdapat tiga makna yang dihasilkan dari Gending Seplenangan. Makna tersebut antara lain makna ikonik, makna indeksikal, dan makna simbolik. Makna ikonik dari Gending Seplenangan adalah ketentraman, toleransi, dan saling menghargai. Makna indeksikal dari Gending Seplenangan adalah ketenangan dan kesabaran. Makna simbolik dari Gending Seplenangan adalah peningkatan rasa syukur.
id IOS2705.6308
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
institution_id 84
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta
library_id 99
collection Institutional Repository Institut Seni Indonesia Yogyakarta
repository_id 2705
subject_area Arts/Seni, Kesenian
Culture and Institutions/Kultur, Ilmu Budaya, Kebudayaan dan Lembaga-lembaga, Institusi
Tata Kelola Seni
Pengkajian Seni
city KOTA YOGYAKARTA
province DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
repoId IOS2705
first_indexed 2020-08-15T18:29:00Z
last_indexed 2021-09-14T08:30:43Z
recordtype dc
_version_ 1765778034109972480
score 17.538404