Kendangan Jogedan Dalam Wayang Wong Menak Gaya Yogyakarta Lakon Bedhahing Ambarkustub: Garap Dalam Iringan Tari

Main Authors: Suneko, Anon, Fitriani, Tri Sat
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.isi.ac.id/5759/1/BAB%20I.pdf
http://digilib.isi.ac.id/5759/2/BAB%20II-V.pdf
http://digilib.isi.ac.id/5759/3/BAB%20VI.pdf
http://digilib.isi.ac.id/5759/4/Lampiran%201.pdf
http://digilib.isi.ac.id/5759/5/Lampiran%202.pdf
http://digilib.isi.ac.id/5759/6/Jurnal%20-%20Anon%20Suneko.pdf
http://digilib.isi.ac.id/5759/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini ini bertujuan untuk mengungkap beberapa hal dan permasalahan mengenai ragam kendangan jogedan wayang wong menak gaya Yogyakarta mengingat bahwa kemunculannya memiliki latar belakang yang berhubungan dengan adanya 16 tipe karakter dalam wayang golek menak gaya Yogyakarta. Penelusuran dilakukan melalui pengamatan yang detail terhadap intonasi, artikulasi, aksentuasi dan sekaran pada masing-masing jenis kendangan wayang golek menak dalam hubungannya identifikasi karakter tokoh beserta koreografinya. Bedhahing Ambarkustub merupakan salah satu pethilan cerita wayang golek menak yang digunakan sebagai sample penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sifat kualitatif dalam penelitian ini adalah untuk memaparkan adanya ragam kendangan jogedan beksa golek menak gaya Yogyakarta melalui penelusuran yang berdasarkan data-data yang otentik sekaligus menguji seberapa jauh garap kendangan jogedan dalam mendukung presentasi pertunjukan seni tari khususnya tari klasik gaya Yogyakarta. Kegiatan observasi akan mengungkap gambaran sistematis terhadap objek yang dipilih yakni wayang wong menak lakon Bedhahing Ambarkustub. Hasil penelusuran ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu karawitan khususnya gending beksan atau karawitan tari. Penulis berharap bahwa melalui penelitian secara mendalam tentang pakem kendangan jogedan menak gaya Yogyakarta ini, maka kelestarian dan perkembangan iringan wayang golek menak dapat berlangsung lebih dinamis.