Musik Batu
Main Author: | Slamet, Chairul R |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Pascasarjana ISI Yogyakarta
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/5656/1/BAB%20I.pdf http://digilib.isi.ac.id/5656/2/BAB%20II.pdf http://digilib.isi.ac.id/5656/3/BAB%20III.pdf http://digilib.isi.ac.id/5656/4/BAB%20IV.pdf http://digilib.isi.ac.id/5656/5/BAB%20V.pdf http://digilib.isi.ac.id/5656/6/LAMPIRAN.pdf http://digilib.isi.ac.id/5656/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- Batu, di dalam kehidupan, memiliki dua makna penting. Secara denotatif, ia adalah material benda padat, keras, dan memiliki sejarah panjang yang paralel dengan peradaban dunia. Adapundalam makna konotatif, ia sering diasosiasikan dengan sikap dan karakteristik seseorang yangsekeras benda tersebut, sehingga muncul sebutan ―sekeras batu.Batu dalam konteks metaphor sebagai bentuk sikap apatis dalam penyikapan suatuproblematika sosial di segala bidang kehidupan. Namun hal ini bisa disikapi secara arif, yaitudengan tindakan kreatif melalui media estetika musik. Musik, sebagai ekspresi seni, adalahaktivitas individu untuk merepresentasikan impuls serta kepekaan pada suatu kondisi denganmengedepankan nilai estetika dan keharmonisan. Musik juga memiliki kekuatan yang potensialbagi proses penyadaran kembali atas nilai-nilai humanisme. Kehadiran musik bukan sebataspenikmatan estetika auditif semata, tetapi juga menjadi wahana untuk perenungan danpengingatan kembali esensi manusia sebagai mahkluk sosial. Musik, dengan demikian, sudahsemestinya jauh dari sikap kepala batu yang singgah dalam diri manusia. Musik, sebaliknyajustru akan melunakkan sisi-sisi kekerasan ―batu‖ yang berdiam dalam pikiran dan perasaanmanusia.