Interpretasi Cerita Saili Bin Nahan Sebagai Ide Penciptaan Seni Lukis
Main Author: | Afandi, Rachmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book Lainnya |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/5153/1/BAB%20I.pdf http://digilib.isi.ac.id/5153/2/BAB%20II.pdf http://digilib.isi.ac.id/5153/3/BAB%20III.pdf http://digilib.isi.ac.id/5153/4/BAB%20IV.pdf http://digilib.isi.ac.id/5153/5/BAB%20V.pdf http://digilib.isi.ac.id/5153/6/LAMPIRAN.pdf http://digilib.isi.ac.id/5153/7/JURNAL.pdf http://digilib.isi.ac.id/5153/8/Seri%20karya%20Saili%20Bin%20Nahan.rar http://digilib.isi.ac.id/5153/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- Serangkaian karya Seni yang diciptakan bersumber dari cerita pengalaman hidup Sang Ayah yang didasari dengan nilai-nilai falsafah Minangkabau. Penelitian ini bertujuan untuk mengangkat cerita pengalaman hidup Sang Ayah sebagai sebuah upaya dalam mengenali kembali kedirian sebagai seorang yang berdarah Minang. Cerita pengalaman hidup ini diobservasi dengan dua metode yang pertama menggunakan teori hermeutika sebagai tafsiran terhadap cerita pengalaman hidup Sang Ayah terkait dengan falsafah Minangkabau dan meminjam teori fiksi untuk menyusun kembali cerita pengalaman tersebut menjadi sebuah pemaknaan baru. Cerita yang disusun kembali sebagai cerita fiksi, diinterpretasikan dalam karya seni sebagai sebuah makna simbolis, bercerita tentang pengalaman seorang perantau yang berasal dari desa mengadu nasib ke kota besar dengan tetap berusaha memegang teguh nilai- nilai falsafah Minangkabau. Karakter Saili bin Nahan dan metafora kerakap di atas batu yang dimunculkan sebagai pengikat alur cerita merupakan representasai sosok kepribadian Sang Ayah yang memegang teguh nilai-nilai falsafah Minangkabau dalam kehidupanya. Narasi divisualisasikan secara simbolis dalam bentuk karya seni lukis dengan penggayaan dekoratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dua puluh fragmen lukisan dari memaknai dan menyusun ulang cerita pengalaman hidup sang Ayah ini, mampu menjadi media dalam mengenali kembali kedirian sebagai seorang yang berdarah Minang dan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat lainya.