Daftar Isi:
  • Perlambang sengkalan memet dapat dianalisis menggunakan tiga hubungan penalaran simbolisme dengan jenis penandanya sesuai teori semiotika Peirce. Ketiga hubungan penalaran tersebut adalah qualising, singsing, dan legising. Qualising merupakan tanda-tanda yang dapat dibaca berdasarkan sifat benda tersebut. Sifat-sifat tersebut antaralain bentuk dan warna. Agar benar-benar berfungsi sebagai tanda, maka qualisign harus memiliki bentuk. Sinsgin merupakan tandayang didasarkan atas tampilanya dalam kenyataan. Semua pernyataan individual yang tidak dilembagakan dapat disebut sebagai sinsign. Legisign merupakan tanda yang dilembagakan atas dasar peraturan. Sesungguhnya legisign sebuah implikasi dari sinsing. Tanda tanda yang awalnya bersifat konvensional, karena sudah terbiasa digunakan dan dikenal ahirnya dilemnbagakan melalui suatu peraturan. Perlambangan angka tahun dalam sengkalan menggunakan aspek simbolisme dalam penangalan jawa yang telah dilembagakan secara konvensional dan diterima masyarakat pendukungnya. Sengkalan memet merupakan tanda waktu atau cara tersembunyi dan halus untuk memperingatisebuah peristiwa penting yang diwujudkan dalam bentuk rupa. Sengkalan Memet merupakan visualisasi atas simbolsebuah titimangsa. Di balik keindahan bentuk rupa yang ditampilkan ternyata mengandung maknasimbolis yang dalam. Sebagai hiasan, di dalamnya tersembunyi berbagai pesan dan gagasan penciptanya yang selaras dengan hal yang diperingati.