Aspek-aspek Musikal Kelentangan Suku Dayak Benuaq Tanjung lsuy Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur
Main Author: | lrawati, Eli |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/4875/1/Bab%201.pdf http://digilib.isi.ac.id/4875/2/Bab%202.pdf http://digilib.isi.ac.id/4875/3/Bab%203.pdf http://digilib.isi.ac.id/4875/4/Lampiran.pdf http://digilib.isi.ac.id/4875/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- Kelentangan adalah salah satu musik suku Dayak Benuaq Tanjung lsuy Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur yang digunakan untuk berbagai macam acara baik itu upacara ritual maupun hiburan. Kelentangan sendiri memiliki dua arti baik sebagai instrumen maupun sebagai ansambel. Kelentangan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini digunakan sebagai iringan untuk tari Be/ian (salah satu tarian mistis untuk mengobati orang sakit). Sebuah ansambel Kelentangan terdiri dari kelentangan yaitu instrumen berpencon (semacarn bende/gong berukuran kecil) berj umlah enam buah yang diletakkan pada rancakan, gimar yaitu insrrumen berupa kendang silindris dengan dua membran yang hampir terdapat diseluruh pelosok nusantara, genikng yaitu instrumen berpencon yang berukuran agak besar (semacam kempul) dari kelentangan dan sulikng dewa yaitu suling dari bambu yang ditiup secara vertikal. Secara musikologis Kelentangan menggunakan tangga nada Anhe mitonik Pentatonik, dimana struktur musikal penyajianya terdiri dari lima bagian yaitu terdiri dari vocal Bememang, tabuhan Kelentangan jenis pertama, peralihan, tabuhan kelentangan jenis kedua dan sulikng dewa.