Kontinyuitas Dan Perkembangan Tari Klasik Gaya Yogyakarta Sebagaj Legitimasi Warisan Budaya Bangsa
Main Author: | Hadi, Sumandiyo |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/4709/1/Bab%201.pdf http://digilib.isi.ac.id/4709/2/Bab%202.pdf http://digilib.isi.ac.id/4709/3/Bab%203.pdf http://digilib.isi.ac.id/4709/4/Bab%204.pdf http://digilib.isi.ac.id/4709/5/Bab%205.pdf http://digilib.isi.ac.id/4709/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- Kcgiatan penelitian ini berpayung pada disiplin seni pertunjukan tari khususnya tari tradisional klasik gaya Yogyakarta. Kota Yogyakarta sebagai salah satu kota seni budaya, memiliki fonnalisme seni pertunjukan yang berakar sejarah cukup kuat, antara lain tari klasik tradisional yang hidup dan berkembang di lingkungan masyarakat pendukungnya. Tari KJasik gaya Yogyakarta yang terdiri dari jenis tarian sakral maupun sekuler, semula hanya sebagai legitimasi warisan budaya keraton Yogyakarta, sekarang ini telah berkembang dan diakui menjadi kekayaan warisan budaya bangsa yang perlu dilestarikan, dan dikembangkan. Memaharni keberadaan tari klasik tradisional gaya Yogyakarta, yang hidup dan berkembang sejak zaman pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I sampai pemerintahan Sultan Hamengku Buwono X yang bertahta sekarang ini, telah diidentifikasi pada penelitian • tahun I (20 12). Sehubungan dengan itu maka penelitian tahun ke ll (2013) berusaha mengidentifikasi keberadaan atau mobilisasi di lingkungan masyarakat Juas atau di luar istana Yogyakarta, terutama yang secara kontinyu memelihara dan mengembangkan legitimasi keberadaan tari klasik gaya Yogyakarta. Penelitian tahun ke ll ini ingin menekankan modus legitimasi sebagai warisan budaya bangsa, terutama ingin memahami kelembagaan produksi seni pertunjukan tari klasik baik yang bersifat sakral maupun sekuler, maka terdapat komponen studi budaya atau cultural studies yang perlu diperhatian, yaitu menyangkut kelembagaannya (institutions), isinya (content). dan efek atau norma norma (efficts). Studi kelembagaan budaya, akan menanyakan siapa yang menghasilkan produk seni budaya, siapa yang mengontrol , dan bagaimana kontrol itu dilakukan . Srudi isi budaya atau content, akan menanyakan produk yang dihasilkan atau diusahak.an oleh Jembaga itu. Sementara studi efek atau norma-norma budaya, akan menanyakan konsckuensi apa yang diharapkan dari hasil produk itu. Ketiga komponen studi budaya itu menjadi satu kesatuan yang saling terkait. Dengan pemahaman konsep studi budaya itu, diharapkan dapat mempertajam identifJ.kasi kontinyuitas dan perkembangan tari klasik gaya Yogytakarta sebagai legitirnasi warisan budaya bangsa. Hasil penclitian ini berbasi s pada visi tradition and revitalization, terutamaakan mensikapi kekayaan warisan budaya bangsa yang perlu dilegirnasikan menjadi "hak atas kekayaan seni" sebagai intangible haritage yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi atau manfaat bagi pengembangan JPTEKS, khususnya untuk pengembangan institusi yaitu Jurusan Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, lSI Yogyakarta, serta pengembangan profesi bagi peneliti. Dengan demikian, penelitian yang mencerminkan dan mewadahi kompetensi para peneliti dalam bidang seni pertunjukan tari ini, memiliki arti penting sebagai agent of change di Jingkungan masyarakat terututama di perguruan tinggi, sehingga dapat menarnbah wawasan ilmu pengetahuan khususnya bidang seni pertunjukan