Pernikahan Dini Sebagai Studi Kasus Maraknya Perceraian Dini di Banyuwangi Sumber Inspirasi Penciptaan Karana Smara
Main Author: | Wahyu Tredy Pranata, 1410022115 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book Video |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/4666/1/BAB%20I.pdf http://digilib.isi.ac.id/4666/2/BAB%20II.pdf http://digilib.isi.ac.id/4666/3/BAB%20III.pdf http://digilib.isi.ac.id/4666/4/LAMPIRAN.pdf http://digilib.isi.ac.id/4666/5/JURNAL.pdf http://digilib.isi.ac.id/4666/6/VEDIO.mp4 http://digilib.isi.ac.id/4666/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- Komposisi Karana Smara merupakan bentuk representasi sebuah perjalanan riwayat hidup seorang Dinda. Karana Smara diartikan sebagai sebab asmara yang dalam prilaku masa remaja tidak bertumpu pada tuntunan positif, hingga kebebasan bergaul mengakibatkan melompatnya masa yang belum waktunya dan berakhir pada perceraian. Sepanjang pengetahuan penulis, fenomena sosial tersebut sangat penting untuk disebarluaskan, yang salah satunya melalui komposisi musik. Berdasarkan gejala atau permasalahan tersebut, gagasan yang menjadi penawar dalam karya musik etnis yang bertajuk Karana Smara adalah bagaimana mewujudkan ide atau gagasan yang mengacu pada tahapan siklus kehidupan Dinda menjadi satu narasi dalam bentuk musik etnis yang berjudul Karana Smara. Hal ini sekaligus menjadi tujuan penulis dalam komposisi musik etnis. Penciptaan sebuah karya komposisi musik tentu memerlukan metode sabagai landasan guna mewujudkan sebuah bentuk karya seni yang ideal. Pada kesempatan ini metode yang digunakan mengacu pada teori Alma M. Hawkins. Teori ini sering digunakan dalam komposisi karya-karya seni sebelumnya, yang menjadi kitab suci di Jurusan Seni Tari. Namun demikian teori ini bisa diaplikasikan dalam penciptaan musik etnis. Adapun teori penciptaan ini meliputi kplorasi, improvisasi dan pembantukan atau komposisi. Penyajian komposisi Karana Smara merupakan sebuah campuran antara instrumen etnis, modern dan olahan vocal yang mengacu pada konsep bentuk sandyagita. Selain itu juga diadopsi beberapa pola atau motif tabuhan dari beberapa tradisi seperti Banyuwangi, karawitan Jawa dan Bali, yang kemudian dikembangkan dengan teknik-teknik penggarapan musik. Bentuk penyajian yang ada dalam karya komposisi musik etnis Karana Smara mengacu pada peristiwa yang telah dikaji berdasarkan riwayat atau perjalanan Dinda, secara garis besar terdapat tiga bagian suasana peristiwa dalam karya ini yaitu suasana peristiwa percintaan, perceraian dan kebijaksanaan.