Ensembel Krinok Dalam Acara Beauh Lek Batin di Dusun Rantau Pandan Kecamatan Rantau Pandan Kabupaten Bunga Propinsi Jambi

Main Author: Silvia Wijaya, 1510570015
Format: Book PeerReviewed
Bahasa: eng
Terbitan: Insitutu Seni Indoneisa Yogyakarta , 2019
Subjects:
Online Access: http://digilib.isi.ac.id/4654/1/BAB%20I.pdf
http://digilib.isi.ac.id/4654/3/BAB%20II.pdf
http://digilib.isi.ac.id/4654/4/BAB%20III.pdf
http://digilib.isi.ac.id/4654/5/BAB%20IV.pdf
http://digilib.isi.ac.id/4654/6/BAB%20V.pdf
http://digilib.isi.ac.id/4654/2/JURNAL.pdf
http://digilib.isi.ac.id/4654/
Daftar Isi:
  • Ensambel krinok merupakan salah satu kesenian yang terdapat di Dusun Rantau Pandan Kecamatan Rantau Pandan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Di Dusun Rantau Pandan, acara yang memuat ensambel krinok biasa disebut dengan istilah betauh. Masyarakat setempat mengartikan betauh sebagai acara hiburan yang sarat dengan ketentuan-ketentuan adat. Salah satu ketentuan yang dimaksud ialah, betauh hanya dapat diadakan pada acara adat tertinggi seperti lek batin (pesta pernikahan adat tertinggi). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnomusikologis. Berdasarkan observasi lapangan, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa ensambel krinok dalam acara betauh lek batin memiliki lima fungsi. Lima fungsi tersebut ialah krinok sebagai ekspresi emosional, krinok sebagai hiburan, krinok sebagai media komunikasi, krinok sebagai kekesuaian norma sosial, dan krinok sebagai kesinambungan budaya. Hasil dari analisis teks musik, menunjukkan bahwa masing-masing instrumen ritmis memiliki satu macam pola ritme yang dimainkan berulang-ulang. Pola tersebut merupakan kembangan dari pola ritme utama. Sampai saat ini, struktur musik ensambel krinok dalam acara betauh lek batin tidak dapat dipastikan. Hal tersebut dikarenakan perputaran bagian (part) dapat berubah sewaktu-waktu menyesuaikan kondisi acara.