Revitalisasi Wayang Golek Menak Yogyakarta dalam Dimensi Seni Pertunjukan dan Pariwisata

Main Author: Dewanto Sukistono, 0027096906
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: ISBI Bandung , 2017
Subjects:
Online Access: http://digilib.isi.ac.id/3953/1/DEWANTO%20SUKISTONO%201.pdf
http://digilib.isi.ac.id/3953/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menghidupkan kembali wayang golek menak Yogyakarta, dengan cara melakukan revitalisasi dan inovasi bentuk dan struktur pertunjukannya. Berdasarkan fenomena perkembangan sosial budaya masyarakat, peluang industri pariwisata merupakan strategi primer yang sangat relevan, dengan penerapan konsep dan teori yang tepat. Revitalisasi dan inovasi merupakan persoalan yang kompleks, oleh karena itu supaya langkah-langkah strategisnya berjalan dengan baik, konsep analisisnya meminjam konsep analisis SWOT. Untuk menjaga agar industri pariwisata tidak memerosotkan nilai dan esensi pertunjukan, maka konsep perancangannya berpegang teguh pada diagram estetis Wimsa! . Berpijak pada diagram Wimsa! , keberadaan seni pertunjukan untuk pariwisata atau tourist art seperti disebutkan oleh J. Maquet tidak lagi semata-mata mengomersialisasikan seni pertunjukan, tetapi akan memperkaya perkembangan seni pertunjukan di Indonesia. Abstract : This research aims to revive the wayang golek Menak Yogyakarta by revitalizing and creating innovations in the form and structure of the performance. The current development shows that tourism industry can be a primary driver for such revitalization and innovation, when relevant concepts and theories are applied correctly. Revitalization and innovation are complex, that a SWOT analysis is necessary. To prevent tourism industry from devaluing and evacuating the essence of the performance, the design concept should adhere to Wimsa! ’s aesthetic diagram. Hence, a performance in tourism se! ing, or a tourist art as J. Maquet called, does not only serve to commercialize it, but also enrich its development in Indonesia.