Daya Tarik Pemustaka Terhadap Perpustakaan Pascasarjana ISI Yogyakarta
Daftar Isi:
- Kampus Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang menempati Ndalem Suryodingratan dahulunya adalah kampus Akademi Musik Indonesia (AMI). Berdiri di atas tanah seluas ± 10.000 m2. Letaknya sangat strategis karena berada di dalam kota, namun tidak terlalu bising dan bahkan relatif tenang, sejuk serta nyaman untuk kegiatan belajar mengajar. Kampus Surya yang indah dan tenang itu diharapkan akan dapat membina kreativitas, memunculkan karya-karya besar dan berkualitas. Di antara bangunan kampus terselip ruang, tidak terlalu luas, berkisar kurang lebih 80 meter persegi, ruang yang lantainya berbentuk segi tiga itu selalu ramai, nyaris tidak pernah sepi oleh aktivitas mahasiswa. Tempat itu merupakan tempat tongkrongan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia edisi ketiga terbitan Balai Pustaka, tongkrongan artinya tempat menongkrong. Tiap hari mudah dijumpai mahasiswa yang menongkrong di area yang berada persis di area utama pintu masuk kampus tersebut. Mereka memanfatkan ruang yang dilengkapi fasilitas internet (wifi) tersebut untuk berdiskusi dan mengerjakan tugas kuliah. Uniknya jumlah mahasiswa yang memanfaatkan (belajar, berdiskusi, internet dan sebagainya) di area segitiga lebih banyak dibanding mahasiswa yang sedang memanfaatkan fasilitas serupa di ruangan lain seperti di perpustakaan atau di kelas. Fenomena inilah yang akan diungkap oleh peneliti