Daftar Isi:
  • Karya tugas akhir dokumenter berjudul “Ojek Tunadaksa” merupakan sebuah karya film dokumenter yang membahas tentang kisah seorang penyandang cacat, bernama Surwandono. Surwandono adalah seorang anak yang dilahirkan dari lima bersaudara dengan keadaan cacat fisik sejak lahir (polio). Secara umum orang-orang berkebutuhan khusus seperti ini terbilang sangat susah untuk melakukan hal-hal dengan sendirinya, namun hal ini berbeda dengan sosok Surwandono yang sehari-harinya mampu mengurus dirinya bahkan mengurus keluarganya, seperti bekerja sebagai tukang ojek, membersihkan rumah, menata keadaan rumah mengurus anak bahkan ikut perkumpulan organisasi penyandang tunadaksa di daerahnya. Dokumenter ini berbentuk potret dikarenakan ingin menampilkan nilai kehidupan dari sosok Surwandono, seorang yang terlahir dengan kondisi keterbatasan fisik yang mampu membangun keluarga dengan bergantung pada penghasilan utamanya dari ojekan tiap harinya. Potret dalam karya dokumenter ini untuk menampilkan sosok yang mempunyai hal-hal bersifat human interest bahkan dapat memberikan inspirasi dan edukasi. Khususnya dokumenter potret ini akan menceritakan tentang kehidupan seorang penyandang tunadaksa yang bekerja setiap harinya dan memiliki seorang istri juga penyandang tunadaksa serta anak yang diharapkan bisa menyikapi kondisi kedua orang tuanya, tanpa rasa malu. Observasi langsung terhadap subjek membutuhkan waktu yang cukup panjang. Semua kejadian diambil dengan menunggu momen yang tepat dan harus siap disaat momen yang tidak terduga. Subjektifitas sutradara tetap diperlukan untuk menentukan alur cerita yang dibutuhkan.