Materi Pengajaran Pedalangan Pada Pasinaon Dalang Mangkunegaran

Main Author: Junaidi, NIDN. 0002106207
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta , 1990
Subjects:
Online Access: http://digilib.isi.ac.id/3424/1/BAB%201.pdf
http://digilib.isi.ac.id/3424/2/BAB%202.pdf
http://digilib.isi.ac.id/3424/3/BAB%203.pdf
http://digilib.isi.ac.id/3424/4/BAB%204.pdf
http://digilib.isi.ac.id/3424/5/BAB%205.pdf
http://digilib.isi.ac.id/3424/
http://lib.isi.ac.id
Daftar Isi:
  • Dilihat sekilas bahwa pasinaon dalang di Mangkunegaran memang masih dalam keadaan hidup, namun dalam kenyataannya hidupnya mengalami kegersangan, bahkan tersendat-sendat da- lam mencapai tujuannya. Memang pada tahun 1950 sampai tahun 1971 pasinaon ini mencapai perkembangan yang menggembirakan. Bahkan sebelwnnya dapat menciptakan dalang-dalang profesional karena pada waktu itu fak.tor pendukungnya bisa terpenuhi dan sistim organisasinya tersusun dengan baik, namun kehidupan yang begitu subur tak berlanjut, mulai dari tahun 1972 pasi­ naon ini makin terasa kegersangann.Ya. S hingga perlu diting­ katkan dan dibangunkan untu. memulai lagi kegiatannya dengan suatu harapan usahanya dapat menciptakan dalang-dalang wayang kulit purwa gaya Mangkunegaran agar menjadi dalang yang ber­ mutu yang berhasil guna dan berdaya guna. Untuk tercapainya suatu tujuan tersebut harus ditopang oleh berbagai sarana dan prasarana yang mewadahi. Langkah yang harus dilakukan sebagai berikut: pemilihan siswa yang betul-betul mempunyai minat dan bakat untuk mempelajari seni pedalangan. Menyediakan sarana dan prasarana yang mewadahi. Menyediakan tenaga pengajar yang sesuai dengan kebutuhan penataan organisasi yang mantab. Memang pedoman pengajarannya sudah tertata dengan baik dan dapat dipertahankan, tetapi semua itu harus didukung oleh tata kerja, sarana, dan prasarana yang mewadahi. Tanpa berbuat begitu mustahil dapat melakukan peranannya dengan baik.