Beksan alus Jebeng Lar-Laran Rekonstruksi Sebuah Tari Tradisi Pura Pakualaman

Main Author: Mardjijo,
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Balai Penelitian ISI Yogyakarta , 1991
Subjects:
Online Access: http://digilib.isi.ac.id/3208/1/BAB%201.pdf
http://digilib.isi.ac.id/3208/2/BAB%202.pdf
http://digilib.isi.ac.id/3208/3/BAB%203.pdf
http://digilib.isi.ac.id/3208/4/BAB%204%20edit.pdf
http://digilib.isi.ac.id/3208/5/Lampiran.pdf
http://digilib.isi.ac.id/3208/
http://lib.isi.ac.id.
Daftar Isi:
  • Pada umumnya beberapa istana yang terdapat di Jawa memiliki kesenian tradisi masing-masing, begitu juga halnya dengan istana Pura Pakualaman. Sayang beksan-beksan di Pura Pakualaman hampir semuanya terhenti penyelenggaraannya pada masa S.P Paku Alam VIII, kecuali beksan Bandanaya. Atas dasar kenyataan ini maka dilakukan suatu rekonstruksi terhadap salah satu beksan tersebut yaitu beksan Jebeng.Di lapangan ternyata ditemui bentuk beksan jebeng yang memiliki sifat dan karakter tertentu, yaitu Jebeng Lar-Laran yang tidak menggambarkan tokoh tertentu seperti R.Arjuna ataupu Adipati Karno tetapi berbentuk perlengkapan tari dengan ornamen lar-laran sehingga bentuk penyajiannya luwes dn bisa disesuaikan dengan kebutuhan koreografi. Dalam kegiatan rekonstruksi ini mengalami beberapa kendala, misalnya belum jelas jumlah keperluan iringannya, tidk ada catatan materi gerak tari. Dalam rekonstruksi ini penulis menggunakan cara dengan wawancara disertai demonstrasi. Dalam pementasannya menggunakan perlengkapan tari yang tidak dapat ditinggalkan yaitu properti jebeng, bahkan properti itu menunjuk judul atau nama koreografi tarinya, selain diperunakan untuk menari dari awal pementasan sampai akhir. Secara keseluruhan koreografi beksan Alus Jebeng Lar-Laran terdiri dari 7 bagian.