Deformasi Burung Enggang Dalam Penciptaan Lampu
Main Author: | Eko Budi Santoso, 0811458022 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/288/1/BAB%20I%20Eko.pdf http://digilib.isi.ac.id/288/2/BAB%20II%20Eko.pdf http://digilib.isi.ac.id/288/3/BAB%20III%20Eko.pdf http://digilib.isi.ac.id/288/5/BAB%20IV%20Eko.pdf http://digilib.isi.ac.id/288/6/BAB%20V%20Eko.pdf http://digilib.isi.ac.id/288/7/Lampiran%20Eko.pdf http://digilib.isi.ac.id/288/ |
ctrlnum |
288 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://digilib.isi.ac.id/288/</relation><title>Deformasi Burung Enggang Dalam Penciptaan Lampu</title><creator>Eko Budi Santoso, 0811458022</creator><subject>Kriya Kayu</subject><description>Penciptaan karya seni dilakukan dengan proses yang kompleks. Burung Enggang sebagai sebuah sumber inspirasi penciptaan karya seni, karena memiliki beberapa hal yang menarik. Burung Enggang memiliki bentuk dan warna yang unik pada paruh, cula, sayap, dan ekornya, menyatu, dan seimbang jika dilihat dari perspektif seni rupa. Secara simbolis dipakai sebagai lambang bagi suku Dayak Proses penciptaan karya seni ini tak lepas dari tahapan yaitu dengan menggunakan metode tiga tahap enam langkah sebagai proses penciptaan karya fungsional. Eksplorasi, perancangan, dan perwujudan, menjadi langkah utama dalam penciptaan ini. Proses penghayatan, penyetaraan antara rasa dan pikiran juga dilakukan untuk memeberikan spirit dan ruh agar karya dapat memberikan inspirasi dan semangat, serta memberikan pesan-pesan kebaikan kepada orang lain yang melihatnya, adapun visualisasinya dengan cara deformatif. Konsep dari visual burung Enggang menjadi suatu kelebihan tersendiri dari karya ini. Menguatkan karya seni kriya ke dalam perkembangan seni rupa modern. Dengan mempertimbangkan nilai estetis dan simbolis terciptalah karya seni berwujud tiga dimensi fungsional karya ekspresi yang berupa bentuk lampu. Karya yang diciptakan menghasilkan karakter baru dari burung Enggang, dengan membentuk kesan feminimitas maupun maskulin yang menjadi figur dalam penciptaan burung Enggang tersebut.</description><date>2014</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/288/1/BAB%20I%20Eko.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/288/2/BAB%20II%20Eko.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/288/3/BAB%20III%20Eko.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/288/5/BAB%20IV%20Eko.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/288/6/BAB%20V%20Eko.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/288/7/Lampiran%20Eko.pdf</identifier><identifier> Eko Budi Santoso, 0811458022 (2014) Deformasi Burung Enggang Dalam Penciptaan Lampu. Skripsi thesis, Seni Kriya Kayu ISI Yogyakarta. </identifier><recordID>288</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Eko Budi Santoso, 0811458022 |
title |
Deformasi Burung Enggang Dalam Penciptaan Lampu |
publishDate |
2014 |
isbn |
9780811458023 |
topic |
Kriya Kayu |
url |
http://digilib.isi.ac.id/288/1/BAB%20I%20Eko.pdf http://digilib.isi.ac.id/288/2/BAB%20II%20Eko.pdf http://digilib.isi.ac.id/288/3/BAB%20III%20Eko.pdf http://digilib.isi.ac.id/288/5/BAB%20IV%20Eko.pdf http://digilib.isi.ac.id/288/6/BAB%20V%20Eko.pdf http://digilib.isi.ac.id/288/7/Lampiran%20Eko.pdf http://digilib.isi.ac.id/288/ |
contents |
Penciptaan karya seni dilakukan dengan proses yang kompleks. Burung Enggang sebagai sebuah sumber inspirasi penciptaan karya seni, karena memiliki beberapa hal yang menarik. Burung Enggang memiliki bentuk dan warna yang unik pada paruh, cula, sayap, dan ekornya, menyatu, dan seimbang jika dilihat dari perspektif seni rupa. Secara simbolis dipakai sebagai lambang bagi suku Dayak Proses penciptaan karya seni ini tak lepas dari tahapan yaitu dengan menggunakan metode tiga tahap enam langkah sebagai proses penciptaan karya fungsional. Eksplorasi, perancangan, dan perwujudan, menjadi langkah utama dalam penciptaan ini. Proses penghayatan, penyetaraan antara rasa dan pikiran juga dilakukan untuk memeberikan spirit dan ruh agar karya dapat memberikan inspirasi dan semangat, serta memberikan pesan-pesan kebaikan kepada orang lain yang melihatnya, adapun visualisasinya dengan cara deformatif. Konsep dari visual burung Enggang menjadi suatu kelebihan tersendiri dari karya ini. Menguatkan karya seni kriya ke dalam perkembangan seni rupa modern. Dengan mempertimbangkan nilai estetis dan simbolis terciptalah karya seni berwujud tiga dimensi fungsional karya ekspresi yang berupa bentuk lampu. Karya yang diciptakan menghasilkan karakter baru dari burung Enggang, dengan membentuk kesan feminimitas maupun maskulin yang menjadi figur dalam penciptaan burung Enggang tersebut. |
id |
IOS2705.288 |
institution |
Institut Seni Indonesia Yogyakarta |
institution_id |
84 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta |
library_id |
99 |
collection |
Institutional Repository Institut Seni Indonesia Yogyakarta |
repository_id |
2705 |
subject_area |
Arts/Seni, Kesenian Culture and Institutions/Kultur, Ilmu Budaya, Kebudayaan dan Lembaga-lembaga, Institusi Tata Kelola Seni Pengkajian Seni |
city |
KOTA YOGYAKARTA |
province |
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA |
repoId |
IOS2705 |
first_indexed |
2016-09-21T13:24:03Z |
last_indexed |
2021-09-14T08:28:19Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1765778003142377472 |
score |
17.538404 |