Kajian Bentuk, Makna dan Fungsi Pathetan Dalam Gending Klenengan
Main Author: | Teguh, NIP. 19580808 198103 1012 |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/2827/1/BAB%20I%20KAJIAN%20BENTUK%20FUNGSI%20DAN%20MAKNA%20PATHETAN.pdf http://digilib.isi.ac.id/2827/2/BAB%20II.pdf http://digilib.isi.ac.id/2827/3/BAB%20III.pdf http://digilib.isi.ac.id/2827/4/BAB%20IV%20KESIMPULAN.pdf http://digilib.isi.ac.id/2827/5/Seminar%20Pathetan.pdf http://digilib.isi.ac.id/2827/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- Pathetan adalah lagu berirama ritmis bersuasana tenang yang dimainkan oleh gabungan ricikan rebab, gender, gambang dan suling. Pathetan dalam pergelaran wayang disebut sulukan dan menggunakan vokal yang dilakukan oleh dalang. Pathetan dalam klenengan tidak pernah menggunakan vokal, melodi rebab yang paling lengkap dan mudah untuk diikuti, maka melodi itulah yang dijadikan dasar pengambilan rasa pathet. Bentuk pathetan beraneka ragam, setiap pathet pasti terdapat bentuk ageng, wantah, jugag dan ngelik. Cakepan yang terdapat pada pathetan hampir semuanya berasal dari sekar ageng. Masing-masing pathetan mempunyai makna berbeda-beda. Pathetan yang disajikan sebelum gending berfungsi sebagai simbol bahwa setelah pathetan akan segera disajikan gending, sedangkan pathetan setelah gending atau pasca gending berfungsi menguatkan rasa pathet gending. Di samping itu pathetan juga dipakai sebagai penanada waktu.