Keaktoran Dalam Teater Putu Wijaya: Studi Kasus Proses Pelatihan Aktor Untuk Pertunjukan Zero
Main Authors: | Joanes Catur Wibono, 1965191294031 002, Purwanto, 196502032003121001 |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/2799/1/bab%201.pdf http://digilib.isi.ac.id/2799/2/bab%202.pdf http://digilib.isi.ac.id/2799/3/bab%203.pdf http://digilib.isi.ac.id/2799/5/bab%204.pdf http://digilib.isi.ac.id/2799/4/bab%205.pdf http://digilib.isi.ac.id/2799/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- Teater Zero karya Putu Wijaya diproses dan dipentaskan untuk Asia Mett Asia IV, 2- 3 November 2003 di Taipeh, Taiwan. Bentuk pertunjukan Zero yang tidak menggunakan kata-kata tetapi oleh Putu Wijaya dan Teater Mandiri diupayakan dapat berkomunikasi dengan penonton serta menyampaikan misi mengupayakan perdamaian dengan cara semua orang kembali ke titik nol (zero). Pertunjukan Zero di Taipeh pada kesempatan tersebut mendapat sambutan dan pujian penonton setempat dan kreator seni pertunjukan Asia yang hadir di Taiwan. Oleh sebab itu kualitas pentas tersebut perlu diteliti dengan pendekatan teori keaktoran sehingga diperoleh data penelitian dan analisisnya melalui: 1) Mendeskripsikan elemen keaktoran dalam pertunjukan Zero karya Putu Wijaya. 2) Menganalisis hubungan antarelemen keaktoran dan pendukung pertunjukan Zero karya Putu Wijaya. 3) Merumuskan metode pelatihan keaktoran dan kontribusinya dalam pertunjukan Zero karya Putu Wijaya. Jadi seluruh kegiatan penelitian untuk hingga laporan hasil penelitian dibutuhkan waktu selama 8 bulan efektif, dengan kerja selama rata-rata 20 jam per minggu.