Tinjauan Instrumen Korek Dalam Seni Pertunjukan Dongkrek Di Madiun
Main Author: | Yeyen Setiawati, 1211814013 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/2786/7/bab%20i.pdf http://digilib.isi.ac.id/2786/2/bab%20ii.pdf http://digilib.isi.ac.id/2786/3/bab%20iii.pdf http://digilib.isi.ac.id/2786/4/bab%20iv%20pen.pdf http://digilib.isi.ac.id/2786/5/JURNAL%20PDF.pdf http://digilib.isi.ac.id/2786/6/lampiran.pdf http://digilib.isi.ac.id/2786/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- Desa Mejayan memiliki kesenian dongkrek yang diwariskan dari leluhurnya secara turun temurun. Diciptakan oleh R. Bei Lo Prawirodipuro terciptanya kesenian dongkrek disebabkan adanya wabah penyakit (pageblug) yang menyerang desa Mejayan tepatnya pada tahun 1867. Penelitian ini membahas kesenian dongkrek dalam kontek musik, khususnya konstruksi instrumen korek dan teknik permainannya serta mengetahui fungsi instrumen korek dalam seni pertunjukan dongkrek. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan secara musikologis. Pengumpulan data dengan pengamatan, wawancara secara terbuka dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini Secara keseluruhan konstruksi instrumen korek berbahan dasar kayu jati atau kayu sono yang terdiri dari, tangkai, daun, dan gerigi. Teknik memainkan instrumen : (1) memutar tangkai dengan tangan kanan kemudian tangan kiri memegang daunnya sehingga menghasilkan bunyi krek pendek, (2) memutar tangkai dengan kedua tangan sehingga daun instrumen korek ikut berputar menghasilkan suara krek panjang. Fungsi instrumen korek pada aransemen lir-ilir dalam kesenian dongkrek adalah sebagai iringan dan sebagai identitas dari kesenian musik dongkrek, dalam kesenian dongkrek alat musik korek memiliki makna sebagai alat untuk membersihkan segala kotoran, seperti tanda bahaya atau musibah yang menyerang masyarakat Mejayan.