Merayakan Sang Dewi Sri

Main Author: Sri Hastuti, -
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Yayasan Media dan Seni Tradisi , 2005
Subjects:
Online Access: http://digilib.isi.ac.id/2659/1/3.pdf
http://digilib.isi.ac.id/2659/
http://lib.isi.ac.id
Daftar Isi:
  • Akhir minggu ketiga Mei 2005, tepatnya pada 21 dan 22 Mei, berlangsung keramaian di suatu desa di Cirebon Utara. Peristiwa ramai dan hingar-bingar di Desa Pangkalan Kecamatan Plered ini, bukanlah tawuran antar desa yang sering terjadi sehingga menjadi semacam trademark kondisi sosial masyarakat Cirebon dan Indramayu: Bukan, ini adalah Hajatan Desa Mapag Sri. Desa ini, tak terlalu jauh dari jalan raya yang menghubungkan Cirebon dengan Karang Ampel. Pada pertengahan jarak itu terdapat pasar di tepi jalan raya yang dinamai Pasar Clancang. Tak jauh dari mulut jalan pasar yang sesak dipadati kendaraan dan orang yang lalu-lalang pada pagi hingga siang hari tersebut, kita akan menyusuri jalan aspal yang sempit masuk ke arah barat hingga sampai ke Desa Pangkalan. Mapag Sri adalah peristiwa ritual yang arti harafiahnya adalah menjemput Dewi Sri. Dalam mitologi yang banyak dianut di Pulau Jawa, padi adalah manifestasi kehadiran Dewi Sri.Kehadirannya adalah sinyal kesejahteraan. Mitologi yang berciri agraris ini sangat terjaga di lingkungan desa-desa Cirebon. AcaraMapag Sri diselenggarakan satu bulan setelah masa panen pertama. Tak heran, jika musim panen tiba, wilayah Pantura Jawa :Barat ini akan tampak semarak dengan acara ritual tersebut