ctrlnum 2610
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://digilib.isi.ac.id/2610/</relation><title>Kebebasan Berpendapat Sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Lukis</title><creator>Hendrikus Widiyatmoko, NIM 0611800021</creator><subject>Seni Lukis</subject><description>Untuk menutup dari k eseluruhan urman tentang konsep yang penuli s gunakan dalam tugas akhir ini, ada beberapa hal utama yang mendasari proses penciptaan seni lukis. Di era teknologi canggih seperti ini cukup sederhana saja penulis dalam mendapatkan inspirasi dan menentukan konsep. Bagi penulis banyak hal yang menarik berteb aran di sekitar lingkungan terdekat, contohnya tentang perilaku manusia, tingkah lucu binatang atau benda-benda. Hanya sedikit membutuhkan keseriusan dan perhatian yang lebih mendalam untuk membantu memunculkan ide-ide kreatif. Pertama, sesungguhnya peri laku manusia telah menawarkan berbagai macam hal yang meharik diapresiasi. Sejalan dengan kemaju an teknolgi digital kini peril aku masyarakat bertambah maj u dan terbuka, seperti komunika si dan infonnasi yang semakin terbuka di televisi atau melalui jejaring social (internet). Kini mudah diakses tentang kebebasan berpendapat melalui media massa, baik cetak maupun elektronik. Ada pula yang lebih sederhana, seperti masyarakat umum membahas informa si terbaru di kedai kopi, di warun g makan atau tempat-tempat bersosialisasi lainya. Hal ini menarik perhatian penulis, selain menunjukan bahwa hak kebebasan berpendapat mulai dinikmati oleh masyarakat, juga keterbuk aan infonnasi yang mudah diakses. Kedua, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penulis mengangkat kebeb asan berpendapat sebagai sumber inspirasi dalam menciptakan seni lukis. Dalam hal ini penuli s merespon opini public yang sedang popular di masyarakat. Pada umumnya inspirasi tersebut diperoleh dari media massa. Dari situlah kemudian penulis mengolah inspirasi tersebut menjadi sebuah konsep dan mempros esnya menjadi sebuah karya seni lukis. Ketiga, karya seni lukis bagi penulis adalah sarana untuk bersosialisa si, yaitu berfung si sebagai media komunikasi dan publikasi. Berbagai macam pendapat atau interpretasi tentang bermacam pengalaman divisualiasikan melalui seni lukis. Seni lukis ju ga merupakan media dokumentasi kehidupan yang tak terbatas, sehingga dapat menjadi catatan sej arah proses kehidupan pribadi atau kehidupan secara umum. Keempat, berkarya seni bagi penulis adalah sama halnya dengan memaknai hidup dan mensyukuri kehidupan. Melalui seni penuli s selain m encan keberadaan jatidiri juga mencoba menciptakan dunia kecil yang berguna bagi kemaslahatan. Berkarya sem adalah bagian dari pertanggungjawaban pribadi kepada kehidupan. Dalam proses memvisuali sasikan ide menj adi sebuah karya seni luki s, penulis melakuk an bermacam eksperimentasi teknik dan bentuk. Oleh karena itu bagi penuli s melu kis adalah proses ekplorasi kreatif yang berkelanjutan, sehingga karya satu dengan yang lainnya masih reievan. Sesuai yang dijelaskan pada konsep penciptaan bahwa karya yang ditampilkan di laporan ini merupakan visualisasi dari interpreta si subjektif mengenai opini public dalam wadah kebeba san berpend apat. Sementara itu dalam m enguraikan sebuah tema, dimetaforkan dengan ikon-ikon simbolik. Hal ini dimaksudkan untuk mengh om1ati hak apresian agar d apat menginterpr etasi dengan beba s. Pada prin sipnya karya yang penuli s ciptakan adalah media interak si yang multi interpr etatif. Sebagai contoh pad a karya yang berjudul "Bermain Dua Kaki" di bawah ini. Pada karya ini digambarkan seekor ayam jag o yang sedang berdiri pada dua butir batu atau berdiri dengan dua kaki di tempat yang berbed a dengan latar belakang berwarna yang berbeda-beda . Karya ini bermak sud menggambarkan sikap yang ragu menentukan pilihan , sulit beradaptasi atau sosok penyendiri dan tidak mudah dipengaruhi. Dapat juga diartikan sosok arogan yang tid ak peduli dengan lingkungannya atau sosok yang berusaha tampil bijaksana dan netral di lingkungan yang beragarn, dan lain-lain.</description><date>2012-06-28</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/2610/1/BAB%20I.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/2610/2/BAB%20II.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/2610/3/BAB%20III.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/2610/4/BAB%20IV.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/2610/5/BAB%20V.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://digilib.isi.ac.id/2610/6/LAMPIRAN.pdf</identifier><identifier> Hendrikus Widiyatmoko, NIM 0611800021 (2012) Kebebasan Berpendapat Sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Lukis. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. </identifier><relation>http://lib.isi.ac.id</relation><recordID>2610</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Hendrikus Widiyatmoko, NIM 0611800021
title Kebebasan Berpendapat Sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Lukis
publishDate 2012
isbn 9780611800022
topic Seni Lukis
url http://digilib.isi.ac.id/2610/1/BAB%20I.pdf
http://digilib.isi.ac.id/2610/2/BAB%20II.pdf
http://digilib.isi.ac.id/2610/3/BAB%20III.pdf
http://digilib.isi.ac.id/2610/4/BAB%20IV.pdf
http://digilib.isi.ac.id/2610/5/BAB%20V.pdf
http://digilib.isi.ac.id/2610/6/LAMPIRAN.pdf
http://digilib.isi.ac.id/2610/
http://lib.isi.ac.id
contents Untuk menutup dari k eseluruhan urman tentang konsep yang penuli s gunakan dalam tugas akhir ini, ada beberapa hal utama yang mendasari proses penciptaan seni lukis. Di era teknologi canggih seperti ini cukup sederhana saja penulis dalam mendapatkan inspirasi dan menentukan konsep. Bagi penulis banyak hal yang menarik berteb aran di sekitar lingkungan terdekat, contohnya tentang perilaku manusia, tingkah lucu binatang atau benda-benda. Hanya sedikit membutuhkan keseriusan dan perhatian yang lebih mendalam untuk membantu memunculkan ide-ide kreatif. Pertama, sesungguhnya peri laku manusia telah menawarkan berbagai macam hal yang meharik diapresiasi. Sejalan dengan kemaju an teknolgi digital kini peril aku masyarakat bertambah maj u dan terbuka, seperti komunika si dan infonnasi yang semakin terbuka di televisi atau melalui jejaring social (internet). Kini mudah diakses tentang kebebasan berpendapat melalui media massa, baik cetak maupun elektronik. Ada pula yang lebih sederhana, seperti masyarakat umum membahas informa si terbaru di kedai kopi, di warun g makan atau tempat-tempat bersosialisasi lainya. Hal ini menarik perhatian penulis, selain menunjukan bahwa hak kebebasan berpendapat mulai dinikmati oleh masyarakat, juga keterbuk aan infonnasi yang mudah diakses. Kedua, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penulis mengangkat kebeb asan berpendapat sebagai sumber inspirasi dalam menciptakan seni lukis. Dalam hal ini penuli s merespon opini public yang sedang popular di masyarakat. Pada umumnya inspirasi tersebut diperoleh dari media massa. Dari situlah kemudian penulis mengolah inspirasi tersebut menjadi sebuah konsep dan mempros esnya menjadi sebuah karya seni lukis. Ketiga, karya seni lukis bagi penulis adalah sarana untuk bersosialisa si, yaitu berfung si sebagai media komunikasi dan publikasi. Berbagai macam pendapat atau interpretasi tentang bermacam pengalaman divisualiasikan melalui seni lukis. Seni lukis ju ga merupakan media dokumentasi kehidupan yang tak terbatas, sehingga dapat menjadi catatan sej arah proses kehidupan pribadi atau kehidupan secara umum. Keempat, berkarya seni bagi penulis adalah sama halnya dengan memaknai hidup dan mensyukuri kehidupan. Melalui seni penuli s selain m encan keberadaan jatidiri juga mencoba menciptakan dunia kecil yang berguna bagi kemaslahatan. Berkarya sem adalah bagian dari pertanggungjawaban pribadi kepada kehidupan. Dalam proses memvisuali sasikan ide menj adi sebuah karya seni luki s, penulis melakuk an bermacam eksperimentasi teknik dan bentuk. Oleh karena itu bagi penuli s melu kis adalah proses ekplorasi kreatif yang berkelanjutan, sehingga karya satu dengan yang lainnya masih reievan. Sesuai yang dijelaskan pada konsep penciptaan bahwa karya yang ditampilkan di laporan ini merupakan visualisasi dari interpreta si subjektif mengenai opini public dalam wadah kebeba san berpend apat. Sementara itu dalam m enguraikan sebuah tema, dimetaforkan dengan ikon-ikon simbolik. Hal ini dimaksudkan untuk mengh om1ati hak apresian agar d apat menginterpr etasi dengan beba s. Pada prin sipnya karya yang penuli s ciptakan adalah media interak si yang multi interpr etatif. Sebagai contoh pad a karya yang berjudul "Bermain Dua Kaki" di bawah ini. Pada karya ini digambarkan seekor ayam jag o yang sedang berdiri pada dua butir batu atau berdiri dengan dua kaki di tempat yang berbed a dengan latar belakang berwarna yang berbeda-beda . Karya ini bermak sud menggambarkan sikap yang ragu menentukan pilihan , sulit beradaptasi atau sosok penyendiri dan tidak mudah dipengaruhi. Dapat juga diartikan sosok arogan yang tid ak peduli dengan lingkungannya atau sosok yang berusaha tampil bijaksana dan netral di lingkungan yang beragarn, dan lain-lain.
id IOS2705.2610
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
institution_id 84
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta
library_id 99
collection Institutional Repository Institut Seni Indonesia Yogyakarta
repository_id 2705
subject_area Arts/Seni, Kesenian
Culture and Institutions/Kultur, Ilmu Budaya, Kebudayaan dan Lembaga-lembaga, Institusi
Tata Kelola Seni
Pengkajian Seni
city KOTA YOGYAKARTA
province DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
repoId IOS2705
first_indexed 2017-11-09T21:52:46Z
last_indexed 2021-09-14T08:29:19Z
recordtype dc
_version_ 1765778015046860800
score 17.538404