Daftar Isi:
  • Pangkur Jenggleng adalah teater tradisional yang sudah menjadi bentuk modem yang mengandung unsur seni musik, sastra, dan seni rupa . Hal iru akibat dari proses pengembangan yang telah lama dilakukan dalam beberapa puluh tahun terakhir. Meski sederhana, kesenian ini telah berhasil menarik minat masyarakat. Penampilannya tidak hanya sekedar pada musik gamelan dan uyon-uyon, namun ju ga menghadirkan drama yang penuh dengan dagelan (humor dalam Jawa). Bentuknya yang sarat dengan improvisasi dari para pemainnya membuat Pangkur Jenggleng menjadi tontonan favorit para pemir sa TVRI stasiun Yogyakarta. Pangkur Jenggleng lebih mengutamakan akting dan improvisasi para pemainnya berdasarkan karakter para pemainnya sendiri. Naskah hanya berupa kerangka cerita, berisi dialog penting dan beberapa catatan yang berkaitan dengan informasi yang ingin disampaikan. Pangkur Jenggleng termasuk salah satu drama tradisional, oleh karena itu penokoha n dan gerak laku diserahkan sepenuhnya kepada pemain. Selanjutnya di dalam penampilannya, naskah dikembangkan sendiri oleh para pemain dengan menggunakan teknik improvisasi karena Pangkur Jenggleng masih bersifat tradisional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif analisis, yaitu dengan mendiskripsikan data yang telah didapatkan kemudian dianalisis, sehingga dapat menjelaskan proses yang dilakukan secara bertahap. Metode diskriptif analisis menekankan pada metode penelitian observasi di lapangan dan datanya dianalisa dengan cara kualitatif atau non-statistik. Hasil penelitian iru menyiimpulkan bahwa Pangkur Jenggleng TVR.l Yogyakarta memiliki beberapa unsur yang ada di dalam teater, seperti naskah, sutradara , panggung dan penonton. Para pemain ju ga menerapkan akting, blocking, dan dialog untuk menyampaikan cerita. Dari tinjauan fungsi temyata Pangkur Jenggleng tidak hanya memiliki fungsi sebagai hiburan masyara kat semata, tetapi juga mempunyai fungsi komunikasi untuk berbagai hal.