Penyutradaraan Naskah Drama Perampok Karya J.F Schiller adaptasi W.S Rendra
Main Author: | Beni Irawan, NIM:0410473014 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/2391/1/BAB%20I.pdf http://digilib.isi.ac.id/2391/2/BAB%20II.pdf http://digilib.isi.ac.id/2391/3/BAB%20III.pdf http://digilib.isi.ac.id/2391/4/BAB%20IV.pdf http://digilib.isi.ac.id/2391/5/LAMPIRAN.pdf http://digilib.isi.ac.id/2391/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- Naskah drama Perampok karya J.F. Schiller yang diadaptasi oleh W.S. Rendra ini berceritakan tentang pertentangan dua saudara sedarah dalam perebutan kekuasaan . Dalam naskah "Perampok:' kita dapat menyimak bagaimana perebutan kekuasaan di Kabupaten Lumajang berakhir dengan tragis. Raden Sudrajat memfitnah Raden Legowo yang nota bene kakak kandungnya hanya demi sebuah kursi kekuasaan. Raden Sudrajat melakukan pembunuhan karakter terhadap Raden Legowo. Raden Sudrajat memang berhasil menduduki kursi adipati, namun tak berlangsung lama karena akhimya ia bunuh diri setelah terjadi huru-hara dimana-mana. Permasalahan dalam naskah Perampok juga selaras dengan perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Sejak kemerdekaan rakyat dibuat bingung, antara yang memfitnah dan pemfitnah, antara yang benar dan salah, semuanya kabur alias abu-abu. Naskah Perampok juga menjadi gambaran kehidupan, bermasyarakat dan bemegara. Pesan moral yang terkandung didalamnya sangat dalam, mengingatkan kita agar berlaku adil, jujur dan pantang menyerah. Sejatinya banyak nilai kehidupan, nilai demokrasi, nilai religius, dan nilai etika yang dapat diambil dari naskah Perampok. Mengacu pada konsep penyutradaraan teater kontemporer, penulis mengambil gaya pemanggungan teater kontemporer. Pemanggungan gaya yang terpengaruh konsep gaya pemanggungan Brecht, naskah sudah tidak lagi mementingkan plot, waktu dan alur cerita. Brecht mengingatkan penonton akan fungsi utama media panggung.