Budaya Konsumerisme Dalam Representasi Bentuk
Main Author: | Karyadhi, NIM 0311602021 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/2344/1/BAB%20I.pdf http://digilib.isi.ac.id/2344/2/BAB%20II.pdf http://digilib.isi.ac.id/2344/3/BAB%20III.pdf http://digilib.isi.ac.id/2344/4/BAB%20IV.pdf http://digilib.isi.ac.id/2344/5/BAB%20V.pdf http://digilib.isi.ac.id/2344/6/LAMPIRAN.pdf http://digilib.isi.ac.id/2344/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- Rutinitas Penulis dalam keseharian selalu diwarnai dengan berbagai macam pengalaman beserta persinggungannya dalam masalah sosial. Tidak bisa dipungkiri oleh penulis bahwa persinggungannya dalam masalah sosial dan keseharian menjadikan titik tolak untuk berkarya terutama dalam fenomena kekinian,yang merupakan potret kehidupan masakini dengan berbagai masalah yang amat sangat kompleks. Bagaimana tidak, manusia hidup di tengah dunia persaingan yang sangat ketat,. Hal ini bisa dijumpai dalam kehidupan sehari- hari mulai dari sandang, pangan, tempat tinggal,hidup bertetangga, sampai pada kebutuhan gaya hidup, bahkan objek atau sebuah merk yang dirasa itu akan menjadi status mewah dan serba wah. Berbagai macrun kemasan dan produk yang senantiasa menjejal kita dengan beribu macam iklan. 'l Shopping Mall siap menyambut dan menjadikan manusia sebagai manusia konsumtif, wanita muda serta ribuan remaja siap menyambut anda dengan segala macero produk yang di promosikan . Manusia secara tidak sadar telah menjadi objek empuk untuk meraup segudang keuntungan tanpa difikirkan dampak dan sisi negatifnya. Setiap hari berapa ribu bahkan berjuta soft drink atau mi instan serta makanan dan barang konsumtif yang lain diproduksi dan didistribusikan. Lalu kemanakah kemasan barang-barang ini setelah dikonsumsi. Semua serba instan dan kilat, apakah mereka memikirkan dampak dari produknya?. Naluri mengkonsumsi tentu saJa bisa kita atur dan setiap orang mempunyai daya ukur dan kapasitas masing-masing, Hanya saja kita bisa mengontrolnya atau tidak. Masyarakat tidak bisa menolak dengan kehadiran simbol serta objek-objek baru, tapi juga berhak menolaknya tentu saja tidak semua bisa dan harus ditolak karena kepentingan dan kebutuhan manusia berbeda beda. Karya ini adalah representasi dari simbol atau citraan tentang bagaimana warna-wami dan sifat kompetitif dalam kehidupan ini. Penulis mencoba merangkai dalam sebuah karya seni patung. Kehadiran karya ini diharapkan bisa mewakili dari apa yang menjadi kegelisahan penulis tentang budaya konsumerisme . Dcngan harapan karya yang ditampilkan bisa menja di apresiasi pubik tentang wacana seni patung serta tentang budaya konsum erisme, sekaligus sebagai media penyadaran dan introspeksi diri serta publik dalam konteks konsumerisme agar tidak saja menjadi perenungan bersama, melainkan ada wujud dan sikap untuk: hal tersebut.