Penciptaan Tokoh Gendut Dalam Naskah Terdampar Karya Slawomir Mrozek Terjemahan A. Kasim Ahmad
Main Author: | ARIANGGI, Tiara, 1110654014 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book Video |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.isi.ac.id/2021/1/BAB%20I.pdf http://digilib.isi.ac.id/2021/2/BAB%20II.pdf http://digilib.isi.ac.id/2021/3/BAB%20III.pdf http://digilib.isi.ac.id/2021/4/BAB%20IV.pdf http://digilib.isi.ac.id/2021/5/LAMPIRAN.pdf http://digilib.isi.ac.id/2021/6/JURNAL.pdf http://digilib.isi.ac.id/2021/7/TERDAMPAR_medium_bit_rate.mp4 http://digilib.isi.ac.id/2021/ http://lib.isi.ac.id |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Penciptaan Tokoh Gendut Dalam Naskah Terdampar Karya Slawomir Mrozek Terjemahan A. Kasim Ahmad Oleh: Tiara Arianggi Dalam suatu kehidupan, manusia memiliki pola fikir dan juga eksistensinya masing-masing di luar pengaruh manusia lainnya.Membicarakan mengenai menusia secara personal yang memiliki pola fikir, bahwasanya suatu eksis, eksistensi dan eksistensialis dalam setiap individu manusianya, tidak bisa diterima selalu oleh manusia lain, karena terkadang suatu eksistensialis melahirkan peristiwa absurd setelahnya. Absurd artinya tidak rasional dan tidak dapat diterima oleh akal dan fikiran manusia, tetapi sesuatu yang absurd tidak bisa dijelaskan secara global, karena absurd akan diakui oleh orang-orang yang tidak melakoninya dan juga terjadi jika mengingkari norma-norma yang ada. Dalam naskah Terdampar, upaya mempertahankan eksistensi dalam suatu realitas terjadi. Ketiga tokoh yang diberi nama Gendut, Sedang dan Kurus terjebak dalam suatu realitas di dalamnya, yang menciptakan eksistensi dalam diri masingmasing lalu mempertahankan kebenaran dengan melahirkan suatu peristiwa absurd. Aktor memiliki perangkat yaitu tubuhnya sendiri, maka disini bagaimana aktor dapat mengaplikasikan dalam peran dan berbagai peran untuk dapat menciptakan karakter yang sesuai dari tokoh yang pilih.Aktor adalah seorang manusia individu yang memiliki pola pikir serta eksistensi nya sendiri, maka disini bagaimana seorang aktor dapat membenturkan eksistensinya terhadap karakter tokoh yang harus di mainkan di atas panggung.